TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menegaskan tidak akan melakukan evaluasi terhadap pencalonan Aburizal Bakrie sebagai presiden. Sebab, hal itu sudah sesuai dengan keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas)
"Bisa saja keputusan rapim dikoreksi oleh rapim. Tapi pemilik suara rapim itu 33 DPD provinsi dan Ormas," kata Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Thohari dalam diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Hajriyanto mengakui adanya pihak-pihak yang menginginkan evaluasi pencalonan Ical. Namun, pihak tersebut bukanlah pemilik suara.
"Yang punya suara itu DPP. Sampai hari ini memang ada pribadi-pribadi di dalam ormas yang menyampaikan perlunya evaluasi elektabilitas yang tidak naik-naik, tapi secara institusi itu bukan suara resmi," kata Hajriyanto.
Ia juga menilai secara akademis tidak cukup kuat alasan melakukan evaluasi elektabilitas calon presiden hanya dilatarbelakangi hasil survei.
"Itu kan hanya menurut lembaga survei. Apakah PG akan meniru partai yang lain yang mengganti ketumnya karena hasil survei," tuturnya.
Meskipun, kata Hajriyanto, survei memiliki metodologi dalam membuatnya. "Tapi kalau ditranformasi jadi penilaian politik itu tidak gampang," ujar Wakil Ketua MPR itu.