News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tak Ada Kompetisi Jika Jokowi Maju Capres

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berebut untuk berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi (kaos oranye), yang melintas di sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (15/12/2013). Jokowi bersepeda santai untuk berolahraga dan menikmati suasana car free day. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 diprediksi bakal terasa hambar jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju sebagai calon Presiden (Capres).

Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat berpendapat bisa dipastikan hampir tak ada kompetisi dalam pilpres 2014 jika orang nomor satu di Jakarta itu ikut memperebutkan kursi RI 1.

"Potensi terpilihnya Jokowi sebagai capres, sulit diimbangi tokoh-tokoh capres lainnya. Tidak ada kompetisi, karena Jokowi jauh diatas tokoh lainnya. Ketiadaan kompetisi ini memiliki efek negatif pada demokrasi," ujar Hasan di Graha Pejaten, Minggu (15/12/2013).

Lebih lanjut dikatakannya, jika Jokowi diusung sebagai capres, maka harus ada kompetitor kuat yang sebanding dengan mantan Wali Kota Solo tersebut. Menurutnya dalam proses demokrasi, kompetisi bisa menghadirkan perubahan lebih baik dan melalui kompetisi para calon bisa diuji coba kompetensinya.

"Kompetitor bisa dicari selama mau mengeliminasi nama lama yang ada sekarang. Tidak ada kompetisi kalau tidak melakukan perubahan," ujarnya.

Sementara itu, ahli psikologi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk mengatakan Jokowi bisa dikatakan lahir dari rahim setengah partai.

"Kenapa setengah partai? Karena dia sudah jadi dulu di Solo, baru dipinang partai. Sosialisasi politik gagal total, partai tidak menjadi daya pikat. Dia (Jokowi) secara psikologis punya kemungkinan memitoskan dirinya," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini