Laporan Tia Aprilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang pesta demokrasi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, Polri telah menganggarkan dana operasional pengamanan pemilu 2014 sebesar Rp 3,59 triliun.
"Dalam penyusunan rencana operasi ada perbedaan dibandingkan dengan tahun 2009, karena 2009 itu tentu saat ini perbedaan terutama dari sisi jumlah TPS dan jumlah DPT sekarang. Sedangkan anggaran yang diajukan Rp 3,59 triliun. Ini sudah direncanakan polri sampai Pilpres 2 putaran, anggaran pengamanan kami siapkan untuk pilpres 2 putaran," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Rabu(18/12/2013).
Boy Rafli menyatakan anggaran Rp 3,59 triliun itu terkait pengamanan pileg di hari pemungutan suara yang diawali kampanye, masa tenang, hari pemungutan suara, penghitungan suara, penetapan hasil pemilu, penetapan jumlah kursi dan calon terpilih hingga pengucapan sumpah jabatan. Begitu pula dengan tahapan pilpres.
Inti dari Rp 3,59 triliun itu pengamanan legislatif dan pilpres, dukungan kepada pelaksanaan rakor untuk pengamanan, pembuatan posko, koordinasi, gelar pasukan seluruh Indonesia.
Pada saat gelar pasukan pihak kepolisian juga memerlukan dukungan logistik yang melibatkan ratusan ribu orang untul persiapan konsumsi. DiKarenakan pihak kepolisian melibatkan bukan hanya institusi polri tetapi juga instansi terkait yang bekerja sama dengan polri, seperti salah satunya perlindungan masyarakat.