TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melemahnya mata uang rupiah Rp 12.189 per 1 dolar Amerika tak memengaruhi anggaran pengadaan barang logistik Pemilu 2014 yang sebelumnya sudah dialokasikan sebesar Rp 2,9 triliun baik untuk KPU pusat atau daerah.
"Anggaran logistik pemilu tetap on schedule. Pagu anggaran KPU pusat sekarang sekitar Rp 850 miliar, dan saya yakin sekarang aman. Walau nilai tukar dolar saat ini semakin naik," kata komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah di KPU, Jakarta, Kamis (2/1/2013).
Menurut Ferry, anggaran logistik tak akan terpengaruh oleh melemahnya nilai tukar rupiah atas dolar dikarenakan logistik pemilu seperti surat suara dan tinta dibeli dari perusahan Indonesia. Produk yang digunakan juga produk dalam negeri.
"Ini kami beli dari Indonesia semua, kertasnya itu dari hutan Indonesia, jadi tidak impor. Bahkan tinta untuk pemilu nanti itu dari kita (produk Indonesia) bukan dari India lagi seperti pemilu yang sudah itu," terang Ferry.
Hanya saja, sambung Ferry, kemungkinan untuk evaluasi anggaran logistik pemilu terjadi untuk distribusi surat suara untuk pemilih di luar negeri. Karena, untuk distribusi logistik ke luar negeri tetap mengikuti nilai dollar di dunia internasional.
"Kalau logistik kami yakin tidak berpengaruh. Tapi kalau untuk distribusi ke luar negeri masuk akal untuk adanya penyesuaian. Nah itu nanti akan kami bicarakan dengan biro anggaran," sambung mantan Ketua KPU Provinsi Jawa Barat ini.