TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik, mengaku akan memerintahkan KPU Kota Medan untuk meminta bantuan aparat kepolisian menyusul raibnya 17 ribu bilik dan kotak suara pada 30 Desember 2013.
Husni mengaku, pihaknya belum menerima laporan raibnya belasan ribu dengan rincian delapan ribu bilik suara dan sembilan ribu. Ia mengusulkan upaya awal dalam waktu dekat ini agar KPU Kota Medan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Mudah-mudahan nanti tindakan dari pihak keamanan cepat untuk bisa menelusuri problemnya ada dimana. Mudah-mudahan barangnya bisa didapat," ujar Husni kepada wartawan di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2014).
Saat ini, KPU akan meminta daerah untuk menghitung seluruh kebutuhan logistik seperti bilik dan kotak suara yang masih berfungsi, tak terkecuali di KPU Kota Medan. Sehingga bisa diketahui berapa kekurangan logistik yang dibutuhkan.
Nantinya, ada beberapa alternatif tindakan yang akan dilakukan KPU, misalnya melihat data persediaan barang sejenis di daerah yang berdekatan dengan tempat kejadian tersebut. Selain itu ada kemungkinan menggunakan bilik dan kotak suara dari daerah tetangganya.
"Langkah berikutnya yang memungkinkan adalah, apabila tidak tercukupi juga, maka bisa saja dilakukan pengadaan. Soal anggaran nanti akan dihitung lagi, bisa saja tidak membutuhkan penambahan anggaran, bisa saja iya," sambungnya.
Menurut anggota KPU Kota Medan Pandapotan Tamba menyatakan, kehilangan itu diketahui saat pihaknya akan memasukkan logistik baru ke gudang yang berada di Jalan Mustafa, Medan. Gudang itu disewa KPU Kota Medan dari Bulog.