TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menurunkan tim untuk mencari tahu apa penyebab hilangnya kotak suara di sejumlah daerah.
Seperti diketahui, beberapa provinsi kehilangan kotak suara yang menjadi logistik Pemilu 2014 di Jayapura, Sulawesi, dan Medan.
"Kami sudah minta Biro Logistik untuk mengidentifikasi berapa banyak jumlahnya yang hilang, bagaimana cara mengatasinya, dan siapa yang harus bertanggung jawab," ujar komisioner KPU, Arief Budiman kepada wartawan di Gedung KPU, Jakarta, Senin (6/1/2014).
Arief menegaskan, hilangnya kotak suara jangan sampai mengganggu proses Pemilu 2014. Saat ini Biro Logistik sudah diturunkan untuk melakukan investigasi siapa yang bertanggung jawab dibalik hilangnya kotak dan bilik suara yang pernah dipakai pada pemilu sebelumnya.
Arief mengaku, pihaknya belum mengetahui bagaimana kotak dan bilik suara hilang. Apakah hilangnya di gudang penyimpanan milik KPU sendiri, atau gudang yang disewa KPU dari pihak lain. KPU menegaskan sampai saat ini belum mengetahui jumlah kerugian dari logistik yang hilang.
"Soal jumlah yang hilang kami enggak hafal. Tapi cukup banyak. Detailnya bisa ditanya ke Biro Logistik," kata Arief yang mengaku saat ini KPU daerah sudah berkoordinasi dan melibatkan pihak kepolisian setempat.