TRIBUNNEWS.COM – Sejak diperkenalkan pada 2004, survei politik terus tumbuh dan makin digandrungi. Jasa konsultasi politik kemudian berkembang pesat. Ratusan jago dalam pemilihan kepala daerah, mulai gubernur, bupati, dan wali kota ramai-ramai meminta jurus sakti para dukun politik dari kampus tersebut.
Direktur Surabaya Survey Center (SSC), Mochtar W Oetomo, membenarkan terjadi peningkatan permintaan jasa lembaga survei bagi calon legeslatif (caleg). Dibandingkan 2009, kata Mochtar, terjadi peningkatan signifikan, sekitar 40 persen klien yang datang padanya. Tren serupa, kata Mochtar dialami sejumlah lembaga survei di Surabaya, tanpa menyebut angka pasti.
Mochtar mengatakan, menggunakan lembaga survei membuat strategi para caleg lebih terukur dan penuh petimbangan. Itulah yang membuat biaya politik yang dikeluarkan jauh lebih terkontrol. “Pengeluaran itu disesuaikan dengan strategi terukur. Jadi tidak sporadis,” ungkap Mochtar.
Menurut Mochtar, memoles caleg jauh lebih sulit ketimbang partai. Persaingan di tingkat caleg jauh lebih ketat daripada partai. Di level partai, persaingan hanya melibatkan 12 plus dua partai saja. Sedangkan di tingkat caleg, satu dapil saja saingannya bisa mencapai ratusan orang.
Padahal kursi yang diperebutkan hanya berkisar antara 10-12 biji. Persaingan pun juga meliputi rekan internal partai dan partai lain. Inilah yang membuat instrumen survei jauh lebih banyak. Bahkan, teman separtai pun ikutan disurvei untuk diketahui kekuatannya.
Disinggung masalah ongkos, Mochtar secara blak-blakan membuka tarif antara Rp 50 juta sampai Rp 200 juta. Menurutnya, tarif itu disesuaikan dengan tingkat atau posisi politik yang akan dituju. Untuk DPRD kota/kabupaten misalnya, Mochtar menawarkan tarif jasa antara Rp 50 juta sampai Rp 75 juta.
Untuk DPRD provinsi dibandrol antara Rp 75 juta sampai Rp 150 juta. Sedangkan level tertinggi, yakni DPR RI, ongkos jasa survei dan konsultasinya mencapai Rp 150 juta sampai Rp 200 juta. Sejauh ini, Mochtar tidak pernah mendapatkan keluhan atau komplain dengan tarif yang dia tawarkan.
“Secara umum tarif memang bervariatif tergantung hirarki politik yang dituju. Untuk layanan, kami buat sampai lima paket. Setiap paket memiliki harga sendiri dan disesuaikan dengan kebutuhan klien. Semuanya memiliki treatment berbeda. Yang termahal ada paket premium,” ujarnya.
Di kelas premium, Mochtar dan tim terjun lebih mendalam. Selain survei, servis yang diberikan meliputi penyusunan peta kompetisi dan daerah pemilihan, penguatan jaringan, iklan, konsultasi politik sampai menjadi tim sukses yang mengurus strategi pemenangan. Artinya, tim dari caleg itu tinggal menjalankan rekomedansi Mochtar dan tim.
Untuk melayani para klien, Mochtar memiliki lebih dari 100 orang surveyor lapangan. Sedangkan tim ahli yang menyusun strategi dan desain pemenangan berjumlah 15 orang. Mochtar menilai, lembaga surveinya akan terus berkembang karena jumlah klien dipastikan terus bertambah.