News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2014

Politisi Demokrat: Pernyataan Aria Bima Arogan Bilang SBY Cuma Dapat Nilai D

Penulis: Y Gustaman
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Farhan Effendy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pernyataan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Aria Bima, langsung mendapat tanggapan politisi Partai Demokrat.

Sebelumnya, Aria mengkritik pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono tidak maksimal menyelesaikan persoalan bangsa. Sehingga pernyataannya bahwa SBY dapat C atau mungkin D dinilai arogan.

“Pendapat Aria Bima terlalu arogan. Banyak kebohongan dan  jauh dari nilai obyektifitas. Bagaimana mungkin kepemimpinan SBY yang dinilai rakyat kecil sukses dan mendamaikan keadaan, dibilang tidak jelas,” ujar Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Farhan Effendy, kepada Tribunnews.com di Jakarta, Minggu (19/1/2014).

Menurut Farhan, program-program pemerintah SBY sangat diminati dan dicintai rakyat Indonesia. Sebagai pemimpin, SBY adalah sosok yang begitu sabar dan tetap teguh berjalan mengawal agenda reformasi dan membangun bangsa sengan sekian kekurangan dan kelemahannya sebagai manusia.

“Siapapun tahu pada periode kepemimpinan SBY pemberantasan korupsi berjalan dengan gemilang, banyak menangkap para koruptor, bahkan kadernya sendiri saja yang terkena korupsi dipersilahkan untuk diperiksa KPK. Tidak ada sejarah presiden yang membiarkan kadernya ditangkap KPK kecuali SBY,” sambung Farhan bangga.

Berdasarkan fakta demikian, SBY patut dijadikan sebagai lokomotif penegakan hukum dan masinis demokrasi yang setia pada jalannya. Farhan balik menyindir justeru presiden sebelum SBY sangat ragu melahirkan kebijakan seperti sekarang ini.

“Hasil penelitian ICW bahwa partai yang paling korup di republik ini adalah Golkar dan PDIP. Menurut saya, Aria Bima perlu bersikap gentle dan obyektif dalam menilai suatu masalah. Pendapat semacam itu, sangatlah politis dan penuh dengan kecurangan informasi,” tegas Farhan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini