Laporan Wartawan Ttribunnews.com Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok teroris dinilai tidak menutup kemungkinan beraksi ketika berlangsung rangkaian Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, baik pemilihan anggota legislatif maupun presiden.
Kemungkinan adanya aksi teroris tersebut, juga diamini Kapolri Jenderal Polisi Sutarman. "Kemungkinan ada teror jelang atau bahkan ketika hari pemungutan suara," kata Sutarman, di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2014).
Ia mengatakan, sel-sel teroris di Indonesia masih hidup dan tengah menantikan waktunya beraksi. Selain itu, kelompok teroris yang ada kekinian tidak memiliki target yang jelas.
"Sel teror masih ada dan mereka targetnya itu tidak jelas selama ini," ucapnya.
Untuk itu, pihaknya akan terus mewaspadai adanya ancaman teror yang bisa mengganggu berlangsungnya proses Pemilu 2014.
"Yang jelas sel teror hidup, jadi perlu kita waspadai, apakah dia akan menargetkan Pemilu kita belum ada. Belum ada koneksinya antara teroris dengan pemilihan target saat pemilu," tandasnya.