Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mengklaim sudah menyusun anggotanya yang akan bertugas mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Sutarman mengatakan bahwa pihaknya sudah memetakan seluruh letak TPS dan anggota yang akan menjaganya.
"Si A TPS nomor satu alamatnya di mana, Si B di TPS mana alamatnya di mana, ada personel mengawasi 10 TPS dibantu 20 Linmas, ada personel mengawasi 5 TPS dibantu 10 Linmas, ada satu personel yang mengawasi 1 TPS. Ini variasi di daerah nanti yang tahu persis itu kerawanan di daerah," kata Sutarman di Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2014).
Dikatakannya dalam pelibatan personel anggota Polri akan didukung pula peralatan-peralatan perorangan seperti borgol, tongkat, termasuk senjata api bagi petugas kepolisian yang bertugas di wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi.
"Tidak semuanya punya senjata api, hanya di daerah-daerah khusus saja, daerah pedalaman saja yang ada gengguan keras. Kami persiapkan," ucapnya.
Bukan hanya menempatkan personel Polri di TPS, tetapi pengamanan Pemilu pun akan didukung peralatan-peralatan unit. Menurut Sutarman ada unit-unit patroli. Setiap desa direncanakan akan dikirim Unit Patroli karena di setiap Polsek kepolisian memiliku unit patroli.
"Kita akan stand by kan di posisi-posisi dimana daerah itu rawan, sehingga pada saat dihubungi oleh petugas TPS dia segera bisa melakukan tindakan," ujarnya.
Peralatan kesatuan maupun peralatan kontigensi di tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, di tingkat provinsi pun sudah disiapkan untuk mengantisipasi berbagai kerawanan. Kerawanan yang dimaksud Sutarman diantaranya intimidasi terhadap masyarakat supaya memilih partai atau caleg tertentu dengan kekerasan.
"Itu juga kerawanan, kemudian juga kerawanan mungkin ada gangguan-gangguan di pencetakan surat suara, kita pun sudah amankan surat suara nanti dibungkus, kemudian logistik Pemilu sudah ada kemudian akan dikirim ke TPS ini pun kerawanan bagaimana kalo diganggu atau tenggelam karena wilayah kita ini kan begitu luas bagaimana kalau misalnya kapal-kapal kecil, dia terganggu dan tenggelam bagaimana menggantinya sehingga seluruh proses Pemilu ini dapat berjalan secara serentak dengan aman," paparnya.