Laporan Wartawan Tribunnews.com Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golongan Karya mengakui elektabilitas Ketua Umumnya, Aburizal "Ical" Bakrie, bukan yang tertinggi dibandingkan tokoh-tokoh lainnya.
Ketua DPP Partai Golkar Yoris Raweyai, seusai konferensi pers Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2014), bahkan mengakui Ical tak berhasil memuncaki survei yang digelar partainya sendiri.
Yoris mengungkapkan, dalam survei yang digelar Partai Golkar, nama Ical muncul jauh di bawah nama Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo, sebagai bakal calon presiden yang memiliki tingkat popularitas serta elektabilitas tinggi.
"Survei internal Jokowi nomor satu, kita (Ical) nomor dua, perbedaan memang cukup signifikan, tapi ada peningkatan. Ini yang coba kita pacu dalam waktu singkat," kata Yoris.
Dalam hitungan matematis Yoris, pemilihan anggota legislatif bakal digelar kurang dari 70 hari ke depan.
Dengan waktu sesingkat itu, kata dia, Partai Golkar akan terus berusaha memenangi pemilu agar memiliki hak mengajukan capres.
"Selama ini, kami berusaha melekatkan sosok Ical dengan kader-kadernya yang berkampanye untuk memenangkan pemilu legislatif. Foto Ical, bahkan selalu disandingkan dengan kader di setiap alat peraga seperti bendera, kaos, hingga poster," tuturnya.
Dengan taktik seperti itu, diharapkan elektabilitas caleg maupun Ical ikut terus terdongkrak naik.