News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2014

Golkar Akui Ingin Berkoalisi Dengan PDI Perjuangan

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Drs. H. Hajriyanto Y. Thohari, MA, populer dengan panggilan Hajriyanto Y Thohari (lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia, 26 Juni 1960), anggota DPR RI Fraksi Partai Golongan Karya dan menjabat Wakil Ketua MPR RI (periode 2009 - 2014). Hajriyanto, Jumat (31/5/2013) lalu, bersama Nurul Arifin dan Idrus Marham berkunjung ke kantor Tribun Jakarta.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyarankan PDI Perjuangan dan Golkar berkoalisi di 2014. Kedua partai itu diprediksi menjadi pemenang pemilu 2014. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Thohari mengaku sependapat dengan saran LSI tesebut.

"PG (Partai Golkar) sangat sependapat dengan saran LSI agar PG membangun koalisi yang kuat dan permanen dengan PDIP setidaknya untuk masa lima kali pemilihan umum," kata Hajriyanto ketika dikonfirmasi, Senin (3/2/2014).

Hajriyanto mengatakan Golkar sejak lama menginginkan untuk menjalin koalisi permanen dengan PDI Perjuangan.

"Koalisi PG dan PDIP dalam Pilpres 2014 sangat lah mungkin. Kedua partai merupakan partai tua dan berpengalaman panjang dalam politik," imbuhnya.

Keduanya, kata Hajriyanto,  juga memiliki platform politik yang nyaris sama yakni kebangsaan atau nasionalis. "Jadi pertanyaannya, kenapa tidak?" tanya pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR itu.

Bagi Golkar, unjarnya,  Indonesia bukan hanya butuh demokrasi, melainkan juga stabilitas politik yang dinamis. Jika di masa Orde Baru stabilitas yang diwujudkan adalah stabilitas yang statis, kini di era demokrasi haruslah stabilitas yang dinamis.

"Sangat meyakinkan Koalisi PG dan PDIP akan mampu mewujudkan Indonesia yang stabil sekaligus dinamis. Koalisi keduanya juga diyakini akan dapat memadukan demokrasi dan pembangunan. PDIP simbol demokrasi, PG simbol pembangunan," ungkapnya.

Menurut Hajriyanto,  demokrasi tanpa pembangunan adalah laksana pohon yang tidak berbuah, sementara pembangunan tanpa demokrasi adalah otoritarianisme.

Hajriyanto mengungkapkan Golkar memang harus berkoalisi dengan PDIP untuk kemajuan dan kejayaan Indonesia. Ia pun menyatakan Golkar bahkan sangat siap lahir dan batin untuk berkoalisi dengan PDIP.

"PG siap untuk segera duduk satu meja bersama PDIP merancang pembangunan Indonesia masa depan pasca 2014 yang lebih stabil, dinamis, dan sejahtera," tuturnya.

Ia juga mengunkapkan sejak periode kepemimpinan Aburizal Bakri paruh kedua diskusi-diskusi internal di DPP Golkar selalu mengarah kesana. Tetapi Golkar menyadari bahwa kesemuanya itu terhalang oleh faktor adanya koalisi Setgab di mana partai berlambang pohon beringin itu berada di dalamnya.

"Sedangkan PDIP berada di oposisi," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini