TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum tengah menyelenggarakan pengadaan surat suara. Sebelum masuk tahap pencetakan, KPU mengundang KPU daerah untuk memvalidasi surat-surat suara tiap calon legislatif di semua daerah pemilihan.
Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, kepada wartawan di Gedung KPU, Jakarta, Senin (3/2/2014), menjelaskan setelah proses validasi berlangsung, pihak perusahaan akan langsung bekerja mencetak surat suara media Februari 2014 ini.
"Kita akan lakukan validasi bersama mengenai surat suara dengan KPU Provinsi dan kabupaten/kota. Ini hari pertama sama mungkin besok juga," terang Ferry. Sebelum ini, KPU sudah memvalidasi kertas surat suara kepada partai politik.
Diketahui, ada 15 paket pencetakan dan distribusi surat suara yang dimenangkan PT Macananjaya Cemerlang, PT Granesia, PT Pura Barutama (2 paket), PT Gramedia, PT Temprint (2 paket), PT International Media Web Printing, PT Balai Pustaka Persero, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, PT Temprina Media Grafika (2 paket), CV Arya Duta, dan CV Titian Ilmu.
Tender pencetakan surat suara dan pendistribusiannya ini menggunakan pagu anggaran Rp 841.167.728.000 dengan total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 345.098.567.836. Sehingga KPU menghemat anggaran APBN Rp 415.021.008.880.
Untuk pengadaan dan jasa pencetakan dan distribusi tinta sidik jari pemilu terdiri dari empat paket yang dimenangkan CV Tridaya Pratama, PT Intimas Wisesa dan PT Tintamas Tita Surya (2 paket).
Dari empat paket ini nilai pagu anggarannya sebesar Rp 24.608.364.000 dan total HPS sebesar Rp 20.683.350.191. Total harga penawaran sebesar Rp 16.275.365.574. Sehingga penghematan APBN sebesar Rp 4.407.984.616.
Adapun perusahaan pemenang lelang dua paket pekerjaan jasa pencetakan dan distribusi alat bantu tuna netra yaitu PT Roya Standard Jaya Lestari. Nilai pagu dua paket sebesar Rp 5.592.810.000 dengan HPS Rp 5.384.338.378. Total harga penawaran Rp 3.765.542.143. Anggaran APBN jadi hemat Rp 1.618.796.235.