News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Wasekjen PD: Jokowi Kalah Pengalaman Dibandingkan Gita dan Dahlan Iskan

Penulis: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi (dua kiri) berpamitan usai menghadiri pemakaman personel Koes Plus, Kasmuri atau yang lebih dikenal sebagai Murry Koes Plus di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur, Sabtu (1/2/2014). Murry meninggal dunia dalam usia 64 tahun karena sakit. (Tribunnews/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu merajai hasil survei elektabilitas calon presiden pada pemilu 2014. Namun, hal itu tetap tidak membuat Wakil Sekjen partai Demokrat Ramadhan Pohan tertarik dengan Jokowi.

Pohan membandingkan dengan kinerja Gita Wirjawan dan Dahlan Iskan. Keduanya diketahui menjadi peserta konvensi Demokrat.

"Bandingkan dengan Gita Wirjawan dan Dahlan Iskan. Jokowi kalah komplet pengalaman dan kiprahnya," ujar Pohan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/2/2014).

Pohan mengatakan Gita Wirjawan yang lebih muda memiliki pengalaman yang luas di level nasional dan internasional. Ia mencontohkan Gita sempat menjadi Kepala BKPB dan Menteri Perdagangan. Gita juga menjabat sebagai Ketua Umum PBSI.

"Apalagi dibandingkan dengan yang lebih senior, pak Dahlan, makin terbenamlah Jokowi. Tak berdaya, seperti Jakarta dibenam banjir," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR ini.

Pohan mengatakan dalam beberapa bulan terakhir terdapat dentuman politik besar terkait calon presiden.

"Mundurnya Gita dari Mendag, ini momentum penting.  Elektabilitasnya menaik seiring penambahan popularitas. Orang menilai Gita Wirjawan bukan sosok tamak, egois, kemaruk kekuasaan," ujarnya.

Sebelumnya, Pohan juga mendukung pengunduran Gita Wirjawan dari Menteri Perdagangan. "Putusan Gita mundur sudah lewat pertimbangan lama dan matang.  Saya salut Gita. Dia ksatria. Gita tak mau menabrak etika, jadi menteri tapi di sisi lain bertarung konvensi capres," ujarnya.

Pohan mengatakan Gita tidak mau ada konflik kepentingan saat menjabat sebagai menteri dan peserta konvensi.

"Tugas menteri itu kan penting, semata-mata untuk bangsa dan negara. Memang susah jika saat sama harus konsentrasi konvensi," tuturnya.

"Gita tak mau egois, apalagi dikesankan menggunakan fasilitas negara, bersamaan status di konvensi," tambahnya.

Ia mengatakan Gita memandang serius posisi calon presiden dan ingin menyiapkan diri memimpin bangsa. 

"Gita ingin fokus menyapa, berdialog dengan rakyat. 'Blusukan' yang tak hanya keluar-masuk kampung, tapi daerah, kota, kabupaten terpencil," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini