TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) buka-bukaan mengenai fakta di lapangan yang kerap terjadi menjelang Pemilu. Satu di antaranya adalah penemuan adanya golongan pencari uang tunai (golput).
Menurut Ketua Bawaslu, Muhammad, yang selama ini dipahami masyarakat mengenai golput adalah golongan putih yang berpandangan tidak perlu memilih saat pemilu.
"Tetapi ada fakta baru. Golput itu golongan pencari uang tunai. Ada tim sukses pasangan A, diterima. Tim sukses pasangan B, diterima. Saat hari pemilihan, tidak memilih," ujar Muhammad di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (11/2/2014).
Muhammad pun merasa miris melihat spanduk di suatu daerah yang menyatakan siap menerima serangan fajar. Ia pun bertanya-tanya apakah sudah sedemikian rusaknya masyarakat yang mempunyai hak pilih.
"Bawaslu temukan fakta, sebuah tulisan di kampung, 'Masyarakat dan Kampung Ini Siap Menerima Serangan Fajar'. Sebegitu rusakkah masyarakat pemilih kita?," ujarnya.