TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala bagian penanganan umum (Kabag Penum) Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto mengatakan aksi teror berpotensi terjadi menjelang Pemilihan umum (Pemilu). Hal ini kata dia karena masih ada sel-sel teror yang belum terungkap.
Agus mengatakan teroris dalam aksinya bisa mengacaukan jalannya Pemilu, dan menyerukan ajakan agar masyarakat tidak ikut memilih alias Golput.
"Tidak menutup kemungkinan mereka yang belum tertangkap melakukan aksinya," katanya di Cikini, Jakarta, Jumat(14/2/2014).
Dalam kesempatan tersebut ia sempat mengeluhkan pandangan sejumlah pihak, yang menganggap aksi pemberantasan teror terhadap teroris adalah aksi pelanggaran HAM.
Dalam pelaksanaan Pemilu 2014 Polisi menyiapkan sekitar 253 ribu personil dari 400 ribu personil yang ada, untuk mengamankan sekitar 500 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS). Negara menganggarkan Rp 1 triliun.
Agus menyarankan agar masyarakat ikut berperan serta dalam proses keamanan dalam mewujudkan pesta demokrasi lima tahunan itu aman tanpa adanya ganguan yang tidak diinginkan.
"Peran serta masyarakat sangat kita perlukan. Polri tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan dari masyarakat dan itu kita sadari," ujarnya.