TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abu erupsi vulkanik Gunung Kelud juga berimbas pada terpaparnya sejumlah logistik pemilu seperti kotak dan bilik suara untuk Pemilu 2014.
Namun. semua logistik tersebut dilaporkan tidak ada yang rusak dan masih dalam kondisi baik.
"Akibat erupsi Gunung Kelud, kondisi logistik tidak rusak. Hanya perlu dibersihkan pada bagian-bagian tertentu yang ada di gudang penyimpanan," ujar Ketua KPU, Husni Kamil Manik di KPU, Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Sementara logistik di Kota Manado, yang terkena banjir bandang akan dilakukan pengadaan kembali. Sebelumnya, KPU Provinsi Sulawesi Utara pada 2013 sudah mengadakan logistik seperti bilik dan kotak suara untukKPU Kota Manado, tapi rusak karena banjir.
Menurut Husni, saat ini KPU Kota Manado sedang bekerja untuk mengupayakan jadwal kerja tetap berjalan sesuai jadwal seperti di daerah lainnya. Sementara pencetakan surat suara di Surakarta sempat berhenti sehari namun produksinya normal lagi.
"Kami pantau terus proses produksi dan distribusi logistik seminggu dua kali pada Senin dan Kamis. Pemantauan terjadwal ini untuk antisipasi kerusakan dan kekurangan. kalau ada pengurangan maka bisa dilakukan revisi," imbuh Husni.
Kepala Biro dan Logistik KPU, Boradi, menjelaskan memang ada pengadaan logistik yang langsung ditangani pusat. Paling banyak adalah pengadaan surat dan bilik suara dari karton kedap air untuk sejumlah daerah.
Pengadaan bilik suara yang ditangani pusat mencapai 13702 buah. Sedangkan kotak suara mencapai 17358. Daerah tersebut antara lain, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur kurang 273 kotak dan 473 bilik suara, Kota Jayapura, Papua kurang 756 kotak dan 546 bilik suara.
Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara kurang 754 bilik, Kota Medan, Sumatera Utara kurang 11.316 kotak dan 7.831 bilik suara, Padang Sidempuan, Sumatera Utara kurang 656 bilik suara, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat kurang 985 bilik, Kabupaten Aceh Besar kurang 821 kotak dan 1092 bilik suara.
Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, kurang 260 bilik suara, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah kurang 1.105 bilik suara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, kurang 3.641 kotak suara, Kota Cirebon, Jawa Barat, kurang 551 kotak suara. Menurut Boradi, kekurangan di sejumlah daerah antara lain karena dicuri, dijual, salah hitung dan KPU setempat tidak ada anggaran.
“Target kita paling tidak sebelum 20 Maret sudah sampai di tingkat KPU kabupaten atau kota. Anggaran untuk pengadaan ini, dari sisa anggaran pengadaan surat suara kemarin. Pendaftaran lelang sudah dibuka sejak 14 Februari. Nanti yang terpilih hanya satu perusahaan. Karena jumlahnya sedikit,” imbuh Boradi kemarin.