TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hadar Nafis Gumay, mengaku pelaksanaan pemilu kepala daerah Lampung berbarengan dengan Pemilu Legislatif 9 April 2014 salah satu konsekuensinya KPU Lampung akan mengalami kerumitan.
Hadar menjelaskan, karena pelaksanaan pilgub dan pileg berbarengan, beban kerja KPU Lampung bertambah. Bukan tidak mungkin honor mereka juga bertambah sebagai penghargaan untuk penyelenggaraan pemilu.
"Tapi seberapa banyak? Itu kan sesuatu yang harus dihitung lagi. Memang ada kerumitan sendiri, tapi kami tidak punya pilihan. Jadi kami pastikan, secara teknis akan dibicarakan KPU dengan teman-teman KPU lampung," terang Hadar di KPU, Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Kerumitan lainnya, imbuh Hadar, jadwal pelaksanaan kampanye calon gubernur dan wakil gubernur. Muncul pertanyaan, apakah pelaksanaan kampanye cagub dan wagub bersamaan dengan kampanye terbuka caleg di Pemilu 2014 atau bagaimana.
"Ini akan jadi cukup rumit. Mudah-mudahan tidak ada masalah," kata Hadir lagi. Ia mengaku sebenarnya KPU Lampung sudah menargetkan pelaksanaan pilgub Lampung pada 2013, tapi tak ada dana. Sehingga KPU Lampung memutuskan pelaksanaanya bareng dengan Pileg 2014.
Nantinya, di hari pemungutan suara 9 April, kotak dan bilik suara ada lima buah. Empat kotak pertama untuk menampung surat suara caleg DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten atau Kota, dan satu kotak laginya untuk suara cagub dan cawagub.
"Masyarakat yang sekarang ini hanya membayangkan dalam pemilu legislatif dengan empat kotak, sekarang ada tambahan satu unit kotak lagi. Selama ini dikatakan sudah ada anggaran dana untuk pilkadanya," terang Hadar.