Laporan Wartawan Tribunnews.com Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S Bakry mengatakan, secara umum tokoh berlatar belakang militer masih didambakan publik untuk menjadi presiden ataupun wakil presiden.
Dalam setiap survei yang dilakukan lembaganya, harapan publik kepada sosok berlatar belakang militer selalu mengemuka.
"Kalau kami tanyakan kepada publik mana lebih diinginkan, capres berlatar belakang sipil atau militer, lebih dari 60 persen masih menghendaki tokoh dengan background militer," kata Umar kepada wartawan di Jakarta, Minggu (23/2/2014).
Umar menambahkan, pada dasarnya publik merindukan seorang pemimpin yang tegas dan dalam asosiasi publik sikap tegas itu umumnya menjadi karakter seorang militer.
Itulah alasan mengapa capres dan cawapres berlatar belakang militer lebih didambakan publik.
"Untuk tokoh potensial dari kalangan TNI sejauh ini baru enam tokoh yang masuk hitungan, yaitu Prabowo, Wiranto, Pramono, Endriartono, Djoko Suyanto dan Moeldoko," kata Umar.
Hal senada dikatakan peneliti Pol-Tracking Institute, Agung Baskoro. Menurutnya, tokoh berlatarbelakang militer masih sangat dibutuhkan, bahkan, posisinya sangat strategis.
Nilai jualnya patut diperhitungkan. Maka, bila presidennya berasal dari kalangan sipil, idealnya wakil presiden berasal dari kalangan berlatar belakang militer.
Begitu juga sebaliknya, bila presidennya berlatar militer, maka wakilnya berasal dari kalangan sipil. Duet sipil-militer akan saling melengkapi.
"Saya kita capres atau cawapres berlatar belakang militer sangat strategis," kata Agung.