TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debbie Veramasari, putri sekaligus juru bicara Rhoma Irama, membenarkan ayahnya menerima gelar kehormatan doktor honoris causa dari American University of Hawaii pada 15 Januari 2005 silam.
"Saya sudah menghubungi papa (Rhoma Irama--red) Rabu pagi. Papa memang mendapat gelar Profesor dan Doktor Honoris Causa. Tapi, gelar itu didapat bukan dari membeli," kata Debbie.
Mantan penyanyi cilik ini menuturkan, Rhoma selama ini banyak ditawari gelar akademik kehormatan dari berbagai universitas, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Tidak sedikit juga universitas yang menawarkan gelar kehormatan itu, asal papa mau membayar sejumlah uang. Tapi papa tidak mau melayani tawaran seperti itu, karena baginya gelar itu tidak penting," ujarnya.
Terkait akreditasi American University of Hawaii, Debbie menuturkan pihak Rhoma Irama sama sekali tak berkepentingan terhadap hal tersebut.
"Kami kan dulu hanya pasif, karena sebagai pihak yang diberi gelar. Soal terakreditasi atau tidak, silakan masyarakat yang menilai," tegasnya.
Sejumlah seniman memang menyandang gelar kehormatan. Pedangdut Cici Faramida juga mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari American World University (AWU). Kemudian paranormal Ki Joko Bodo juga pernah memperoleh gelar Doktor HC.
Joko Bodo menilai Rhoma berhak mendapat gelar juga karena berjasa di bidang musik dangdut.
"Seharusnya orang Indonesia yang memberi penghargaan, bukan orang luar negeri," katanya. (ign/tribun)