TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengkritik kebijakan moratorium iklan partai politik yang telah disepakati oleh Komisi I DPR RI dan gugus tugas pengawasan dan pemantauan pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye Pemilihan Umum.
"Kenapa pendidikan masyarakat itu dibatasi. Kita ingin menyadarkan politik masyarakat kenapa kok dibatasi," ujar Prabowo dalam acara Rakernas Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (1/3/2014).
Menurut Prabowo, dengan adanya moratorium iklan partai politik, tentu menghambat pendidikan politik kepada masyarakat Indonesia sebanyak 250 jiwa yang memerlukan pendidikan politik melalui media massa.
"Moratorium iklan itu saya menganggapnya aneh," ucap Prabowo.
Selain kebijakan moratorium iklan partai politik, Prabowo juga mengatakan, tenggat waktu 2 minggu yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum untuk partai politik berkampanye tidaklah cukup mengakomodir rakyat yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
"Kampanye dua minggu ini tidak cukup, minimal itu 1 tahun. Obama saja dua tahun sehingga masyarakatnya tidak membeli kucing dalam karung. Rakyat kita butuh pendidikan politik dan mengenali calon-calonnya secara baik," tutur Prabowo.