Laporan Wartawan Tribunnews.com Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan tokoh Katolik DR Franz Magnis Suseno SJ, mengakui kinerja partai politik (parpol) di Indonesia masih mengecewakan.
Namun, Romo Magnis mengatakan, hal itu bukanlah alasan bagi masyarakat untuk tidak berpartisipasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 9 April 2014.
Dalam diskusi "Mengarahkan Haluan Politik Indonesia Pasca-Reformasi" di kantor Maarif Institute, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2014), Romo Magnis menyebutkan masyarakat dihadapkan pada calon-calon anggota legislatif yang terbilang buruk.
"Tapi, kita memilih yang kurang buruk di antara yang buruk. Pilih lah, dalam demokrasi seseorang harus memilih. Tentu tanggung jawab demokratis memakai kesempatan untuk memilih," kata Romo Magnis.
Sementara terkait calon presiden, doktor Ilmu Filsafat Etika Politik ini menuturkan, tokoh yang kekinian terkenal karena popularitasnya, bisa menjadi sebaliknya setelah memenangkan kontestasi politik tersebut.
Ia juga menyebut hal yang sama terhadap tokoh-tokoh bakal capres, yang kekinian masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Romo berharap, presiden yang terpilih tahun ini adalah seseorang yang lebih dari sekadar kuat. Tapi, mampu membereskan berbagai permasalahan di Indonesia.
"Presiden yang baru, juga harus seseorang yang tegas, bisa menindak para pelaku kekerasan, untuk menjaga demokrasi Indonesia," tandasnya.