News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Jam Terbang Jokowi Sebagai Politisi Dinilai Masih Dangkal

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mencium bendera Merah Putih seusai diumumkan sebagai capres PDIP, di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat (14/3/2014). Jokowi menyatakan secara resmi siap menerima mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Setiadji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menyatakan tidak sependapat dengan sebutan tokoh muda yang ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta Jokowi.

Siti menilai jika melihat usia Jokowi yang memasuki 53 tahun, maka tidak dapat dikatakan muda. Namun jika melihat jam terbang Jokowi di kancah politik, dapat dikatakan sebagai politisi muda.

"Pengalamannya (Jokowi) belum banyak. Kita akui ya memang ada sisi-sisi lain yang sepertinya sesuai dengan harapan kita. Jokowi juga tidak neko-neko. Tapi jam terbangnya bagaimana? Mudanya Jokowi itu adalah muda sebagai politisi saja," papar Siti kepada wartawan, Sabtu (15/3/2014).

Siti tak menampik bahwa Jokowi sebagai sosok muda yang bersinar. Namun menurutnya mantan Walikota Solo itu masih minim prestasi.

"Kita pesimis dan kecewa karena banyak politisi muda terjerat korupsi. Dan tiba-tiba muncul Jokowi yang dianggap jujur, memang itu realitanya," jelasnya.

"Saat Jokowi muncul, masyarakat seolah melihat sosok pemimpin idaman yang bersih. Namun masyarakat harus melihat bahwa Jokowi belum memiliki pengalaman apapun sebagai pemimpin. Bahkan saat menjabat sebagai Walikota Surakarta pun tidak ada hal berarti yang Jokowi lakukan," tuturnya.

Siti menambahkan, usia bagi siapapun yang hendak maju sebagai calon Presiden sebenarnya tidak masalah. Menurutnya yang paling utama adalah kemampuan dan kecakapan calon tersebut apakah pantas duduk di kursi RI 1 dan RI 2.

"Ingat ya, Presiden dan Wakil Presiden harus mampu membawa Indonesia ke level internasional. Harus mampu meredam konflik dan menggiring demokrasi ke depan. Nah, sosok tua atau muda tidak masalah," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini