Laporan Wartawan Tribunnews.com Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jawaban atas teka-teki siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko "Jokowi" Widodo yang sudah ditetapkan maju menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan, masih dinanti.
Takwil tentang pendamping Jokowi pun bermunculan. Termutakhir, Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai, Jokowi sebaiknya didampingi tokoh yang memiliki wawasan pertahanan.
"Saya pikir, tetap figur militer harus ada dekat Jokowi sebagai cawapres. Atau kalau tidak, Jokowi harus berani merombak Polri menjadi bawahan sebuah departemen, sehingga National Security Council (NSC) bisa dibentuk," kata Connie saat dihubungi wartawan, Minggu (16/3/2014).
Dirinya mengatakan, NSC bisa segera ditetapkan kalau Jokowi terpilih menjadi RI1. "Maka figur militer sudah tidak menjadi issue untuk wakil," katanya.
Connie menyebutkan, adanya pertemuan 22 pensiunan Jendral mendukung jokowi.
Pengamat militer CSIS Alexandra Retno Wulan menilai, "perang bintang" atau persaingan antarjendral militerĀ sudah berlangsung untuk menjadi capres maupun cawapres.
"Saya rasa memang sudah terlihat perang bintang. Kalau militer masih mampu, silahkan, demokrasi sudah maju," kata Alexandra.
Dihubungi terpisah Direktur Imparsial Poengky Indarti menyatakan ketidaksetujuan terhadap wacana sipil-militer.
Siapa pun presiden dan wakil presiden mendatang, dirinya berharap memang layak karena kapasitas dan bersih, termasuk latar belakang sebelumnya.