News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2014

Jokowi: Kelihatannya Ada yang Mau Curangi PDIP

Penulis: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi berkunjung ke Museum Kebangkitan Bangsa, di Jakarta Pusat, Minggu (16/3/2014). Jokowi yang menjadi juru kampanye PDI Perjuangan (PDIP) memulai hari pertama kampanye dengan berkeliling museum menelusuri jejak-jejak perjuangan para pahlawan di Jakarta. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden PDI Perjuangan Joko "Jokowi" Widodo, meminta seluruh kader dan simpatisan untuk selalu mengawal perolehan suara Pemilu 2014.

Jokowi minta mereka mengawasi pengiriman surat suara dari TPS, menuju tempat penghitungan suara di tingkat kelurahan hingga ke tingkat kecamatan.

Dalam orasi di depan massa pendukung partai banteng mocong putih itu menyebutkan pada 9 April nanti, akan ada kecurangan pada perolehan suara.

"Hati-hati, kelihatannya ada yang mau curang. TPS sampai kelurahan diikuti. Jangan menang di TPS, di kelurahan bisa kalah. Jaga juga sampai kecamatan," kata Jokowi di gelanggang olahraga Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (16/3/2014).

"Jangan sampai kita mendapatkan 240 di TPS, di kelurahan, nolnya hilang. Saksi sangat menentukan," tambahnya.

Ditempat yang sama, Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menyatakan, indikasi kecurangan itu misalnya bisa dilihat dari persoalan DPT yang belum tuntas.

Selain itu, masalah materi pembuat kotak suara yang berubah juga berpotensi memunculkan kecurangan.

"Tahun 55 (1955), dengan ekonomi yang terpuruk, kotak suara itu dari kayu. Sekarang dari kardus. Inikan indikasi-indikasi yang harus kita cermatit dengan baik. Makanya kami minta pemerintah harus bertanggung jawab tidak hanya KPU, untuk bisa melaksanakan proses pileg dan pilpres dengan jujur dan adil," jelasnya.

Dirinya menyebutkan, demi menanggulangi hal itu, pihaknya akan menyiapkan minimal dua orang saksi pada tiap TPS. Selain itu, pihaknya mengajak satgas partai dan juga elemen masyarakat untuk melakukan pengawasan terhadap kecurangan.

"Kami ajak elemen untuk awasi, jangan sampai ada money politik, jangan sampai ada peran intelijen negara yang ikut bermain, jangan sampai ada kecurangan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini