Laporan Wartawan Tribunnews.com Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus senior Partai Golongan Karya, Zainal Bintang, berpendapat, Golkar harus segera mengevaluasi penetapan Aburizal "Ical" Bakrie sebagai bakal calon presiden (capres).
Menurutnya, evaluasi itu diperlukan karena Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) benar-benar menetapkan Joko "Jokowi" Widodo sebagai capres untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.
"Pemberian mandat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Jokowi sebagai capres, membuat konstelasi politik goncang karena memengaruhi capres lain," kata Zainal Bintang, dalam sebuah forum diskusi di Jakarta, Minggu (16/3/2014).
Ia mengungkapkan, banyak hasil survei menempatkan Jokowi sebagai jawara karena elektabilitasnya mencapai 31 persen di atas tokoh lain.
Sementara hasil survei rerata persentase elektabilitas yang didapat Ical, hanya sembilan persen. "Dengan fenomena Jokowi ini, Golkar harus evaluasi capresnya," tegasnya.
Persoalannya, kata Zainal, hasil Rapimnas Golkar pada 2012 menetapkan hanya Ical yang berhak menjadi capres.
"Asumsi saya, kans Golkar untuk mengusung capres sudah tertutup. Tapi cawapres masih terbuka, dan ini bisa digodok ulang melalui rapat pemimpin nasional (rapimnas), " tandasnya.(*)