Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin Partai Nazi Jerman yang terkenal bengis, Adolf Hitler, ternyata ikut ngamuk saat mengetahui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung Joko "Jokowi" Widodo sebagai calon presiden.
Namun, amukannya tersebut hanyalah bentuk parodi yang dibuat oleh seseorang dari film tentang Hitller yang berjudul "Downfall".
Video Hitler marah-marah karena Jokowi itu, diunggah oleh Nicolaus Melchior ke Youtube, Senin (17/3/2014): https://www.youtube.com/watch?v=qIcgzyNRprA
Dalam cuplikan film tersebut, tampak seorang jenderal Hitller menerangkan strategi perang melawan Rusia. Tapi, oleh si pengedit, teks pembicaraan tersebut justru menerangkan strategi untuk menggunakan politik uang demi memenangkan Pemilu 2014.
"Strategi kita sudah lengkap bos, semua sudah diatur. Kita bakal gelar panggung dangdut di mana-mana, lengkap sama bagi-bagi duit lima puluh ribuan," tutur seorang jenderal Hitler.
"Kita juga sudah atur media massa bikin berita bagus-bagus soal bos. Pokoknya kampanye bos di seluruh indonesia bakal mantap joss," tambahnya.
Hitler pun merasa senang. "Ok, pokoknya kalian atur sampai beres. Gw gak mau pusing," tutur Hitler.
Setelahnya, ruang rapat Hitler dan para jenderalnya mendadak hening.
Kebisuan ruangan itu, lantas dipecahkan oleh suara seorang jenderal lainnya memberanikan diri berkata: "Bos.... si Jokowi..." tuturnya tanpa berani melanjutkan.
"Jokowi nyapres bos... mendadak banget bos. Baru banget pengumumannya bos," timpal jenderal lainnya yang berkepala pelontos.
Hitler sempat berusaha tenang. Tapi tak berselang lama, meledaklah amarah sang Fuhrer.
"Lu semua kerja gak becus. Gw sudah buang duit banyak buat nyapres!! Si Jokowi bisa-bisanya mendadak nyapres!"
"Gw sudah pesen survei bayaran! gw udah berlagak blusukan, buat pencitraan! Gw pengennya jadi presiden!! RI 1! RI 1!! Jokowi Bikin Kacau Semuanya!!!!," teriak Hitler sembari melempar pensilnya.
Entah siapa tokoh bakal calon presiden yang disindir dan dikiaskan sebagai Hitller ini.