News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Didik: Jokowi Menyelesaikan Ciliwung Saja Tidak Bisa

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deretan rumah warga berdiri di bantaran Kali Ciliwung di Kawasan Bidara Cini, Jakarta Timur, Selasa (4/3/2014). Prmprov DKI Jakarta akan membuat sodetan Ciliwung sepanjang 1,27 kilometer yang akan dilakukan mulai kawasan Bidaracina sampai dengan Kali Cipinang yang dihubungkan dengan KBT. Ratusan kepala keluarga (KK) yang bertempat tinggal di jalur pembuatan sodetan Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) akan direlokasi ke rumah susun.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Amanat Nasional (PAN), Didik J Rachbini, mengatakan Joko "Jokowi" Widodo seharusnya menyelesaikan dulu masalah Jakarta, sebelum menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Didik dalam pemaparannya di diskusi "Jakarta PascaJokowi," di Wisma Kodel, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (18/3/2014), mengatakan berdasarkan survei yang ia gelar, masyarakat Jakarta masih belum puas soal keadaan Jakarta, terutama soal banjir dan kemacetan.

"Jadi menurut saya Jokowi seharusnya menyelesaikan masalah banjir dan kemacetan, baru maju sebagai presiden," katanya.

Didik yang bersama Hidayat Nur Wahid pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 lalu kalah dari pasangan Jokowi - Basuki Tjahaja "Ahok" Purnama, menilai kepemimpinan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta selama ini belum maksimal.

Kata Didik, Jokowi bukan orang yang cepat mengambil keputusan. Hal itu terbukti dari program-programnya mengatasi banjir dan kemacetan yang belum selesai. Padahal anggaran Jakarta sangat berlimpah.

"Mengurus Ciliwung saja tidak bisa, apalagi mengurus tujuh belas ribu pulau-pulai di Indonesia. Bisa gak mengatasi masalah bangsa kita ?" ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Didik juga menyinggung soal Mass Rapid Transport (MRT), yang hingga kini masih mangkrak pengerjannya. Selain itu kebijakan pembatasan kendaraan di Jakarta pun hingga kini tidak jelas.

Sayangnya, masyarakat pada umumnya silau oleh pencitraan yang dilakukan orang-orang disekeliling Jowoi. Hal itu membuat masyarakat buta akan hal-hal minus tentang Jokowi, dan cenderung menjadi fanatik Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini