Tribunnews.com, JAKARTA- Politisi Partai Demokrat (PD), Kastorius Sinaga memprediksi hanya akan ada tiga pasang Calon Presiden (Capres)-Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan bertarung mengejar kursi RI 1 di Pemilihan Presiden (Pilpres) Juli mendatang.
Prediksi ini menurut Ketua DPP Bidang Hubungan Internasional PD ini, bercermin pada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Kamis (20/3/2014), menolak gugatan Yusril Ihza Mahendra terkait ketentuan ambang batas pencalonan presiden (Presidential treshold) dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008. Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva mengemukakan, penolakan diambil setelah majelis konstitusi menilai diktum permohonan Yusril tidak tepat.
Dengan ditolaknya gugatan tersebut, kata Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil DKI Jakarta II ini, maka secara definitif pencalonan dari Capres di 2014 akan sama dengan di UU Pilpres dan relatif sama dengan praktik pada Pemilu 2009 lalu yaitu 20 persen ambang batas pencalonan presiden.
"Nah, kalau kita melihat angka 20 persen ambang batas pencalonan presiden, dan kita bandingkan dengan hasil survei terakhir SMRC, tampak kami dari PD sekarang ini bisa memprediksikan tak satu pun parpol yang akan bisa mengusung Capresnya sendirian akibat dari Presidential treshold," tutur Kastorius ditemani Ketua Pusat Pengembangan Stratefi dan Kebijakan (PPSK) PD, Ulil Abshar Abdalla di Cikini, Jakarta, Jumat (21/3/2014).
Hasil Survei SMRC menempatkan imbuhnya, PDI-Perjuangan 16,5%, Golkar 15% dan PD 10,4 %, Gerindra dan Parpol lainnya. Artinya kalau hasilnya demikian, maka sulit bagi satu Parpol mengusung Capresnya sendiri.
"Maka dengan konstelasi itu, kita prediksikan agak mirip di Pemilu 2009. Tapi berbeda dengan 2004 dimana ada 5 paket/pasang Capres. Di 2009 hanya ada 3 paket. Dan kita prediksikan juga nanti akan ada 3 pasang Capres-Cawapres," jelasnya.
Dan pencapresan nantinya hanya bisa terbangun setelah melewati koalisi Parpol.
PD pun, menurutnya, sangat yakin akan memiliki peran penting dalam pengajuan Capres-Cawapres.
"Cuma PD cukup optimis, karena kita yakin akan tetap menjadi bagian dari big three, tiga besar. Maka kita yakin bisa memainkan peran yang cukup penting dan signifikan dalam kompetisi 3 besar nanti. Dan sampai saat ini keyakinan PD adalah mengajukan calon sendiri sebagai Capres," tandasnya.
Sementara itu, Ulil menambahkan Capres PD akan mampu mengatasi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) yang diusung PDI-Perjuangan sebagai Capres di Pilpres Juli mendatang.
"Kami yakin siapapun nanti yang memenangkan konvensi yang akan dicalonkan menjadi Capres PD, kami yakin calon kami bisa bertarung dengan calon-calon lain dari Parpol lain. Terutama Jokowi," tegas Ulil.
"Kita optimis bahwa calon dari PD bisa fight bertarung secara kompetitif dengan calon dengan Parpol lain," tambahnya.
Ulil katakan pula, bahwa dinamika pencapresan ini sekarang memang sangat cepat sekali perkembangannya. Apalagi setelah masuknya pak Jokowi di dalam persaingan pencapresan.
"Kita masih belum bisa membaca pada dasarnya kira-kira akan kemana arahnya, siapa berpasangan dengan siapa dan seterusnya," tuturnya.
Apalagi sampai sekarang PD, imbunya, belum mengeluarkan kartu As-nya, siapa calon yang akan diusung menjadi Capres.
Namun, menurut Ulil perlu dilakukan komite konvensi Calon Presiden (Capres) PD perlu mengkerucutkan jumlah peserta dari 11 menjadi tiga peserta.
"Kami melihat konvensi yang sudah mendekati babak akhir ini memang harus dikerucutkan minimal dua atau tiga peserta final," ungkapnya.
Alasannya, menurut Ulil, supaya masyarakat luas bisa melihat secara lebih konkrit siapa calon yang paling potensial dari PD.
Selain itu pengerucutan peserta konvensi ini penting dilakukan komite, menurut dia, agar perhatian publik terhadap Capres lebih terfokus, tidak tersebar kesebelas peserta.
"Saya kira pengerucutan menjadi tiga peserta final cukup masuk akal," tuturnya.
Lebih jauh dari hasil survei-survei, Ulil katakan pula, sudah mulai kelihatan tiga peserta teratas yang pantas menjadi peserta final karena memiliki elektabilitas tertinggi.
Katorius pun menambahkan tiga besar berdasarkan hasil Survei-survei adalah Dahlan Iskan, Pramono Edhie Wibowo dan Gita Wirjawan.
Menurut dia, tiga besar ini bisa dijadikan peserta final konvensi PD. Sehingga, kata dia, dengan tiga nama ini, perhatian publik bisa mengkerucut dan terfokus.
Ditambah lagi, menurut dia, yang tengah ditunggu adalah kapan partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu akan membuka kartu trufnya dengan mengumumkan siapa yang akan diusung sebagai Capres 2014-2019.
Dan kata Kastorius, pengkerucutan jumlah peserta ini setali tiga uang dengan usulan yang pernah dilontarkan sejumlah peserta dan tim sukses (timses) peserta konvensi.
Senada dengan Ulil dan Kastorius, sebelumnya anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Dede Yusuf meminta agar 11 peserta konvensi dikerucutkan menjadi tiga nama.
"Saya berharap Komite Konvensi Capres Partai Demokrat melakukan pengerucutan tiga besar peserta konvensi dengan berdasarkan kepada hasil survei independen yang kredibel dan objektif," kata Dede Yusuf dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (14/3/2014) .
Dede Yusuf mengatakan permintaannya itu terkait dengan diumumkannya Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden PDIP untuk Pilpres 2014, juga berdasarkan dinamika kontestasi yang ada.
Ia mengatakan pengumuman tiga besar kandidat capres itu sangat penting untuk meningkatkan konstelasi konvensi dan memperkuat sinergitas antara mesin politik Demokrat dengan mesin politik para kandidat.
Usul demikian pun pernah dilontarkan peserta konvensi, Ali Masykur Musa (AMM) yang meminta PD segera mengerucutkan peserta konvensi menjadi lima orang. Konvensi ini diikuti 11 peserta.
Sebagaimana diketahui, konvensi Capres PD diikuti 11 peserta, yakni Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.
(Andri Malau)