TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Serentetan peristiwa kekerasan terkait pemilu terjadi di Aceh Utara sepanjang hari kemarin. Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, setidaknya terjadi empat aksi kekerasan di empat lokasi terpisah.
Peristiwa-peristiwa ini menyasar kader dan simpatisan dua partai lokal, yakni Partai Nasional Aceh (PNA) dan Partai Aceh (PA).
Selain insiden penembakan terhadap kader PA di jalan Medan-Banda Aceh di Desa Ulee Pulo, tiga peristiwa lainnya menyasar kader dan fasilitas milik PNA.
Ketiga peristiwa ini adalah, pengeroyokan terhadap dua Satgas PNA di Desa Paya Rabo Kecamatan Sawang Aceh Utara, terbakarnya Sekretariat Dewan Pimpinan Kecamatan PNA Muara Satu Lhokseumawe di Desa Meuria Paloh Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, serta perusakan rumah caleg DPRA dari PNA.
Satu hari sebelumnya, massa PNA mendatangi Mapolres Aceh Utara untuk mempertanyakan tentang penculikan kadernya, dan Kamis dini hari adanya penembakan rumah kader PNA menggunakan senjata air soft gun.
Pengeroyokan
Informasi dihimpun Serambi (Tribunnews.com Network) malam tadi, dua Satgas PNA, yakni Armiya (24) dan Tauhid (25) warga Desa Meunasah Pulo Kecamatan Sawang Aceh Utara, menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang. Sekretaris PNA Aceh Utara, Sofyan yang ditemui di RS Kesrem menuding pelaku adalah massa Partai Aceh.
Namun hal ini dibantah oleh Ketua KPA/PA Aceh Utara Tgk Zulkarnaini. Pria yang akrab disapa Tgk Ni ini mengatakan, sepanjang hari kemarin dan tadi malam hanya ada satu laporan peristiwa kekerasan, yakni penembakan yang menimpa mobil milik Partai Aceh (PA), di lintasan Medan-Banda Aceh, tepatnya di Desa Ulee Pulo, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Jumat (21/3/2014) sekitar pukul 19.30 WIB.
Tgk Ni mengatakan tidak mengetahui ada kejadian penganiayaan dan sejumlah aksi lainnya pasca tertembaknya kader mereka.
"Belum ada laporan, saya sekarang sedang menunggu hasil di rumah sakit karena kader PA ditembak," ujarnya.
Sekretaris PNA Aceh Utara, Sofyan mengatakan, insiden pengeroyokan yang menimpa Armiya dan Tauhid terjadi di Desa Paya Rabo, Kecamatan Sawang. Menurutnya, insiden ini terjadi secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas.
"Mereka sedang duduk di sebuah warung, tiba-tiba datang massa langsung mengeroyok keduanya hingga babak belur," kata dia.
Warga di lokasi kemudian membawa keduanya ke rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe untuk mendapat pertolongan medis.
Amatan Serambi di RS Kesrem malam tadi, wajah kedua satgas PNA tersebut remuk, mulut keduanya dipasang alat oksigen untuk membantu pernafasan.
Rumah dirusak
Tak lama berselang, sekelompok pria juga merusak mobil dan rumah mertua Dedi Safrizal, caleg PNA Aceh Utara untuk DPR Aceh, di Desa Cot Murong Kecamatan Muara batu, Aceh Utara. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 20.30 WIB.
"Pelakunya juga sama, mereka memecahkan kaca mobil dan kaca rumah," kata Sofyan.
Massa yang sama, lanjut Sofyan, kembali beraksi dengan membakar Sekretariat Dewan Pimpinan Kecamatan PNA Muara Satu Lhokseumawe.
"Pembakaran terjadi sekitar pukul 21.15 WIB. Kami berharap polisi mengusut tuntas kasus ini, guna memastikan bahwa hukum benar-benar ditegakkan," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan pukul 00.00 WIB, Serambi belum memperoleh informasi dari pihak kepolisian terkait serangkaian insiden tersebut.(jf/bah)