News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2014

Ibas: Masyarakat Desa Merasakan Keberhasilan Pembangunan SBY

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susilo Bambang Yudhoyono saat tampil sebagai Juru kampanye nasional (Jurkamnas) utama dalam kampanye di Lapangan Pendowoharjo, Kabupaten Bantul, DIY, Senin (17/3/2014). Hadir bersama SBY, di antaranya Ani Yudhoyono, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD), Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Ketua DPP PD Roy Suryo, Ketua DPP PD Ruhut Sitompul dan Anggota Dewan Pembina PD, Pramono Edhie Wibowo.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, menegaskan keberhasilan pembangunan selama kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah dirasakan oleh rakyat Indonesia bahkan sampai ke seluruh desa-desa. 

"Masyarakat desa sangat merasakan pertumbuhan ekonomi sebagai imbas akselerasi pembangunan infrastruktur desa yang gencar diimplementasikan pemerintah," kata Ibas disela-sela Kampanye Akbar Partai Demokrat di Malang, Jawa Timur, Sabtu (22/3/2014).

Di hadapan ribuan masa kampanye, Ibas kemudian menyampaikan salam perjuangan Partai Demokrat dan disambut antusias massa.

"Salam Satu Jiwa Parta Demokrat benar-benar jitu dalam menjalankan program-program pro rakyat. Mari Maju bersama PD, jangan mau kita mundur kebelakang Banyak yg sudah dirasakan. Beri Bukti, Bukan Janji," katanya.

Ibas juga meminta seluruh kader, simpatisan dan masyarakat untuk tidak mempercayai opini yang dikembangkan oleh sejumlah pihak yang mengatakan, bahwa keberhasilan pembangunan semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya dinikmati orang-orang kaya.

Menurutnya, saat ini masyarakat desa sudah menikmati program pemberdayaan ekonomi yang dicanangkan pemerintah.

"Program PNPM Mandiri misalnya, berhasil menciptakan pembangunan infrastruktur di desa, program PPIP, dan yang terkini, ada UU Desa yang nantinya akan mempercepat pembangunan di pelosok desa," ujarnya.

Dikatakan, keberhasilan pemerataan pembangunan juga bisa dilihat dari akses pendidikan yang bisa dinikmati seluruh masyarakat desa. Menurut Ibas pemerintah telah mencangkan program bidik misi.

"Mahasiswa yang ikut program ini tidak hanya bebas kuliah tapi dapat insentif 600 ribu per bulan," katanya.

Lebih lanjut Ibas mengaku yakin pelaksanaan program dan kinerja pemerintah yang prorakyat akan mematahkan fitnah dan serangan politik kepada SBY maupun kepada Partai Demokrat.

"Rakyat akan melihat dan mensyukuri bahwa berbagai haknya yang selama ini terabaikan bisa dipenuhi oleh pemerintah pimpinan Pak SBY. Berbagai program kerakyatan telah berhasil dijalankan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia," ujar suami Siti Rubi Aliya ini.

Dirinya mengungkapkan, meski banyak pihak yang semula protes dengan berbagai kebijakan pemerintah, tapi pada akhirnya mereka merasakan sendiri manfaatnya. Ibas meyakini, bahwa berbagai serangan politik terhadap SBY semakin kencang di tahun politik 2014 ini tidak akan direspon oleh masyarakat. Karena masyarakat tentunya akan bisa melihat sendiri bahwa program yang dijalankan pemerintah telah benar dan dirasakan manfaatnya.

Ibas kemudian memberi contoh berbagai program pemerintah yang berhasil dan tidak pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Di bidang pendidikan, ada bantuan operasional baik untuk sekolah umum maupun pesantren dan sekolah agama. Guru, dosen sampai profesor sekarang mendapatkan penghargaan dengan pendapatan yang lebih layak.

Tunjangan profesor, kata Ibas, baru pada pemerintahan saat ini diberikan. Mahasiswa miskin yang berprestasi mendapatkan bantuan uang kuliah dan uang bulanan sebesar Rp 600 ribu.

"Di bidang kesehatan, ada Jamkesmas yang dikenalkan pemerintahan Pak SBY dan sejak 1 Januari 2014 lalu menjadi Jaminan Kesehatan Nasional," jelas Ibas. Dengan program ini, orang miskin akan bisa berobat gratis secara nasional.

"Jika dulu ada yang mengatakan orang miskin tidak boleh sakit, maka kini orang harus mengatakan bahwa orang miskin yang sakit tidak boleh bayar," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini