Laporan Wartawan Warta Kota Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, PALMERAH — Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan, Mohammad Reza Syahhasan, menjelaskan bahwa ada berbagai jenis penyakit jiwa. “Latah itu penyakit jiwa. Lalu fobia terhadap sesuatu juga penyakit jiwa,” kata Reza kepada Warta Kota, pekan lalu di Kota Bogor.
Tapi, kata Reza, caleg paling berpotensi terkena depresi. Sebab depresi berawal dari harapan. Menurut Reza, depresi ini muncul ketika seseorang terlalu mengharapkan sesuatu tapi tak tercapai. Reza mengumpamakannya seperti kasih tak sampai.
“Kalau Anda berharap dengan seorang perempuan dan sudah banyak keluar uang untuk menarik perhatiannya, bahkan sampai pinjam uang segala dan gagal, bisa depresi,” ujar Reza kepada Warta Kota, ketika ditemui di ruang kerjanya di RSJ Soeharto Heerdjan.
Dari harapan terlalu tinggi itulah muncul depresi. Gejala awalnya seperti hilang nafsu makan, sedih, susah tidur, dan mudah marah. Imbasnya, berat badan menurun.
Menurut Reza, penanganan pasien depresi di RSJ Soeharto Heerdjan maksimal tiga minggu. Cara penanganannya dengan pemberian obat anti depresan. Lalu memancing pasien untuk mencurahkan isi hatinya. Kemudian menata kembali cara berpikir pasien.
“Kalau depresi disini saya targetkan tiga minggu sembuh,” kata Reza. Namun, saat Pemilihan Legislatif tahun 2009, Reza mengaku tak ada satupun caleg yang dirawat di RSJ Soeharto Heerdjan.
Caleg yang yang masuk biasanya terkena gangguan psikosomatis. Penyebabnya macam-macam, tapi intinya mereka tidak terima dengan kekalahan karena sudah keluar uang yang sangat banyak.
Dia menjelaskan ganguan psikosomatis adalah gangguan psikis yang tampil dalam bentuk gejala-gejala fisik. Seperti, pegal-pegal, nyeri di bagian tubuh tertentu, muai, muntah, kembung atau perut tidak enak, sendawa, serta sekujur tubuh terasa tidak nyaman. Tak jarang, ada yang merasa kulitnya seperti gatal, kesemutan, mati rasa, pedih seperti terbakar.
Proses penyembuhan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu, dengan meminum obat psikofarma dan konseling hingga sembuh. Sedangkan jangka waktu penyembuhan sangat tergantung berat dan ringannya gangguannya. “Bila ringan paling lama dua minggu sudah sembuh. Tapi kalau berat bisa berbulan-bulan,” sebut dia.
Agar tidak stres, kata Reza, para caleg harus mengukur diri dengan kemampuan yang ada dan jangan memaksakan diri. Kalau tidak cukup uang jangan terlalu memaksakan diri.(Warta Kota Cetak)