TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, mengingatkan bahwa masalah pencapresan bukan sekedar aji mumpung.
Siti mengatakan hal tersebut terkait pencalonan Jokowi sebagai calon Presiden (capres) dari PDI Perjuangan. Menurutnya dalam pilkada DKI 2012, pasangan Jokowi-Ahok bersama lima pasangan lainnya pada putaran pertama, sama-sama melamar kerja sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Ingat ketika yang bersangkutan melamar kerja sebagai Gubernur-Wakil Gubernur? Kalau (rakyat) tidak memberikan dukungan, Jokowi-Ahok tidak akan duduk manis disitu," ujar Siti di kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2014).
Lebih lanjut dikatakannya, survei maupun pencalonan sebagai Presiden tak bisa semata mengandalkan aji mumpung, selagi ada momennya.
"Katakan pencapresan sederhana PDIP. Pencapresan itu bukan aji mumpung. Di negara maju, lembaga survei juga benar-benar bisa dipertanggungjawabkan, bukan aji mumpung," tuturnya.