TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Dino Patti Djalal, menilai persaingan calon presiden dalam Pemilu Presiden 2014 bukan hanya antara bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, dan bakal capres dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto.
Menurutnya, peta persaingan capres masih dapat berubah tergantung hasil pemilihan umum anggota legislatif. "Belum, masih sangat cair," kata Dino dalam kunjungannya ke Pesantren Al-Musaddadiyah, Garut, Jawa Barat, Jumat (28/3/2014).
Menurut Dino, peta politik Indonesia masih sangat cair dan dinamis. Kondisi tersebut sangat ditentukan oleh hasil pemilu legislatif pada 9 April 2014. Siapa yang akan maju sebagai capres maupun cawapres akan terlihat setelah masing-masing partai memperoleh suara dalam pileg tersebut.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat menambahkan, Partai Demokrat sampai saat ini belum menentukan capres karena menunggu hasil konvensi yang akan diumumkan pada Mei 2014. Ia optimistis memiliki peluang memenangi konvensi yang digelar partai berlambang bintang berlian tersebut.
Sebelumnya, Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk memprediksi dukungan calon presiden akan mengerucut pada sosok Jokowi dan Prabowo. Menurutnya, kedua nama tersebut tidak mungkin disatukan, sementara partai lain perlu tokoh yang kuat untuk maju dalam pemilihan presiden.