Laporan Wartawan Tribun Jambi, Teguh
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Sejak dikeluarkan Perda Kota Jambi yang berdampak pada ancaman penutupan Lokalisasi Payo Sigadung--lebih dikenal dengan nama Pucuk--beberapa bulan lalu, terjadi respon negatif sebagian warga disana. Mereka mengancam golput pada pileg 2014 ini.
Luki, warga Kelurahan Rawasari ini mengatakan, sejak dikeluarkan perda pengunjung Payo Sigadung sepi.
"Sejak ada perda tamu yang datang sepi," katanya, Rabu (9/4/2014).
Namun antusias warga di sana untuk mencoblos masih terlihat tinggi. Mulai dari pukul 07.30 WIB warga sudah antre di depan TPS.
Ditanya soal golput yang dikabarkan waktu itu, Herman warga Rt 05 saat ditemui Tribun Jambi (Tribunnews.com Network) di tempat pemungutan suara mengatakan, masing-masing warga Rawasari ini punya hak untuk menggunakan hak pilih mereka.
"Orang ini kan masing-masing. Memilih itu hak mereka," katanya.
Di RT 05 Kelurahan Rawasari ada dua TPS. Untuk TPS 11 tempatnya di parkiran Parahyangan karaoke. Di sana ada 441 mata pilih. Jumlah kertas suara di sana 1.729, yang terbagi DPD 425, DPRD provinsi 450, DPRD kota 450 dan DPR RI ada 404.
Sedangkan di TPS 10 ada 442 warga yang terdaftar untuk menggunakan hak pilihnya. Mulai pagi tadi sekitar pukul 08.00 mereka sudah antre di depan gedung pos satpam RT 05, yang digunakan untuk tempat pemilihan suara. Hingga pukul 10.00 WIB, ada 125 pemilih yang sudah menggunakan hak suaranya.