TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di pekarangan SDN Kutablang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe diteror dengan paket mirip bom oleh orang yang menurut polisi ingin memperkeruh suasana.
Paket berupa bungkusan yang terlihat rentangan kabel itu diletakkan di samping pagar sekolah, dan terlihat pertama kali oleh Saifullah, pesuruh SDN Kutablang saat membersihkan halaman sekitar pukul 06.30 WIB. Selanjutnya dilaporkan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan aparat kepolisian.
Tim Penjinak Bom Brimob Jeulikat turun ke lokasi. Bungkusan mirip bom rakitan itu langsung diamankan. Usai didisposal (diledakkan) di Datasemen Brimob Jeulikat, barulah diketahui kalau paket mencurigakan tersebut hanya berisi wayer, jam tangan, dan sebongkah kayu. Temuan itu sempat memolorkan jadwal pemungutan suara di TPS SDN Kutablang yang seharusnya dimulai pukul 07.00 menjadi pukul 08.00 WIB.
Ketua Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Desa Kuta Blang, Wardiah menjelaskan, dia mendapat laporan adanya paket mencurigakan tersebut sekitar pukul 07.00 WIB berdasarkan laporan pihak sekolah.
"Kami tidak tahu apa motifnya karena selama ini tidak pernah ada ancaman atau teror yang ditujukan ke KPPS," kata Wardiah.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Surachmanto membenarkan adanya temuan paket mirip bom rakitan di TPS SDN Kutablang.
Namun, kata Kapolres Lhokseumawe, itu hanya aksi orang iseng yang ingin memperkeruh suasana saja.
"Kita masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku yang meletakkan paket tersebut," kata AKBP Joko Surachmanto.(bah)