Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku perolehan suara pada pemilu 2014 meningkat. Hasil hitung cepat menunjukkan PAN berada di posisi keenam dengan nilai 7,63 persen.
"PAN sepertinya akan menjadi pemain kunci dalam penentuan koalisi," kata Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo ketika dikonfirmasi, Kamis (10/4/2014).
Dradjad kemudian menuturkan strategi PAN dalam Pemilu 2014. Ia mengatakan pihaknya melakukan perkuatan di basis Muhammadiyah. Lalu menjadikan pilkada sebagai instrumen pemenangan pileg, dan membuka basis konstituen baru dengan menempatkan caleg yang merupakan tokoh lokal.
"Karena itu PAN lumayan mendapt suara dr pemilih Muslim non-Muhammadiyah, pemilih beragama Nasrani, Budha dan Hindu," kata Dradjad.
Selain itu, kata Dradjad, ada pula berasal dari kalangan kampus yang dahulu memilih partai Islam lain kemudian beralih ke PAN. "Di Bogor banyak warga NU yg tadinya melirik PAN pun tidak, tapi memilih PAN karena tertarik dengan kerja sosial dari caleg-caleg PAN jauh-jauh sebelum pemilu," ujarnya.
Selain itu, Dradjad juga menyebut lembaga survey salah total karena sudah bertahun-tahun memropagandakan kalau partai-partai Islam dan berbasis Islam bakal ambruk, bahkan tidak lolos threshold.
"Faktanya, hanya PKS yg turun sedikit suaranya. PAN, PKB dan PPP justru naik suaranya. Saya sebut mereka lakukan propaganda, bukan survey. Itu sebabnya saya keras sekali menyebut sebagian mereka telah melacurkan integritas dan obyektifitas ilmiah," ujarnya.
Ia mengatakan dengan kenaikan suara PAN maka dapat menjadi penentu koalisi. "Dengan kenaikan suara PAN skrt 1-1,5 persen menjadi sekitar 7,5 persen, rasa-rasanya kursi PAN bisa double digit minimal 56 kursi," tutur Dradjad.
Sebelumnya, hasil hitung cepat Jaringan Suara Indonesia (JSI) memprediksi PDI Perjuangan menjadi pemenang Pemilu 2014 dengan meraih dukungan sebesar 18,95 persen. Posisi kedua ditempati Partai Golkar dengan 15,8 persen, dan posisi ketiga adalah Partai Gerindra dengan 11,49 persen. Sedangkan, PKB meraih 9,94 persen, Partai Demokrat 9,42 persen, PAN 7,63 persen, dan Nasdem 6,4 persen. Selain itu, PPP mendapat 6,37 persen, PKS 6,36 persen, Partai Hanura 5,15 persen, PBB 1,48 persen, dan PKPI 1,02 persen.