Laporan Wartawan Tribunnews.com Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu paket benda mencurigakan yang berada di bekas kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta Selatan, ditujukan untuk seorang simpatisan Gus Dur bernama Tarso.
Benda mencurigakan tersebut, ditemukan di bekas kantor DPP PKB, Jalan Kalibata Timur I nomor 22, Rabu (9/4/2014).
Paket tersebut, kali pertama diterima oleh petugas keamanan bernama Muhaimin dari kurir jasa pengiriman.
Dalam paket tersebut, tertulis nama tujuannya yakni "Sahabat Tarso," yang beralamat Jalan Kalibata Timur I nomor 22, Jakarta Selatan. Sementara si pengirim yang belum diketahui namanya, beralamat di Jalan Matraman Raya nomor 164, Jakarta Pusat.
Tarso sendiri baru muncul di bekas kantor itu pada Kamis (10/4) sore. Saat tiba di tempat, Tarso diberitahu Muhaimin terkait paket tersebut.
Saat Tarso membuka, diketahui terdapat sejumlah paku dan petasan di dalamnya. Tarso akhirnya melaporkan hal itu ke Polisi.
Prio Sambadha, juru bicara keluarga mantan Presiden RI Abdurrahman "Gus Dur" Wahid, mengatakan Tarso adalah simpatisan presiden keempat yang kerap tinggal di tempat itu.
"Tarso sering tinggal di sini, dia bukan karyawan atau pengurus organisasi, dia cuma sesekali numpang tinggal," terangnya.
Prio mengatakan, Tarso mengaku tidak tahu menahu siapa yang mengirim, dan mengaku tidak mengenal orang tersebut.
Bekas kantor DPP PKB itu, kata dia, kekinian menjadi kantor DPP Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) yang dibentuk Yenny Wahid.
"Keluarga Gus Dur merasa tidak punya musuh atau masalah, kita tidak tahu siapa yang mengirim," tandasnya.