TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski menjadi duet capres-cawapres pertama yang diusung, kans Wiranto-Hary Tanoe diprediksi akan berat maju berkompetisi di pilpres tahun 2014 mendatang. Selain perolehan suara partai Hanura di beberapa hitung cepat lembaga survei yang hanya mencapai 5 persen menjadi salah satu alasannya.
Satu-satunya jalan keluar untuk partai Hanura agar tidak menemui jalan terjal di pilpres tahun 2014 dalam hal koalisi, salah satu dari Wiranto atau Hary Tanoesoedibjo harus mengalah dan turun kasta menjadi cawapres.
"Kecuali mau menjadikan salah satu di antara mereka sebagai Best Alternative to Negosiated Agreement, yakni menjadi cawapres," kata Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto kepada Tribunnews.com, Jumat(11/4/2014).
Jika salah satu ada yang mau mengalah kata Gun Gun, salah satu dari Wiranto atau Hary Tanoe juga masih sangat mungkin penetratif ke partai papan tengah.
Bahkan bisa aja menggagas poros baru dengan 'menggoda' beberapa partai papan tengah.
"Meskipun untuk Hanura sangat-sangat berat," ujar Gun Gun.