TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Emron Pangkapi, mendadak tenar. Di hari pencoblosan Pemilu Legislatif 9 April 2014, dia tiba-tiba bersuara ingin melakukan evaluasi terhadap Suryadharma Ali sebagai ketua umum PPP.
Bahkan bisa berujung kepada upaya menggulingkan sang ketua umum Suryadhama Ali karena dianggap melanggar aturan partai ikut berkampanye bareng Partai Gerindra 20 Maret lalu di Gelora Bung Karno Jakarta.
Lalu, siapa sebenarnya Emron Pangkapi?
Di kalangan politisi PPP, Emron memang dikenal sebagai sosok pemberani. Emron juga memiliki peran penting saat pergantian ketua umum PPP Hamzah Haz pada 2007 silam.
Kabarnya, di balik rencana penggulingan Suryadharma kali ini, Emron tidak bermanuver sendirian. Dia didukung oleh sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP yang memiliki hak suara untuk menggulirkan Muktamar Luar Biasa PPP sebagai sarana mengganti ketua umum PPP.
"Ada 27 DPW sudah menggelar pertemuan dan membuat usulan ke DPP PPP agar dilakukan evaluasi," kata Emron, Jumat (11/4/2014).
Emron dikenal sebagai putra Pangkalpinang Kepulauan Bangka Belitung, lahir 26 juni 1957. Dia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP PPP (2011- hingga sekarang). Selain itu dia juga dikenal sebagai tokoh Melayu dan Ketua Dewan Penasehat Lembaga Adat Melayu Bangka Belitung.
Mantan wartawan sejumlah media massa ini mengaku memiliki keberanian sejak dulu melawan arus. Serta tidak berani untuk melawan pimpinan sekalipun termasuk Suryadharma Ali.
"Karena saya hanya patuh pada konstitusi partai dan loyal kepada partai. Kalau pemimpin berpaling dari konstitusi dan tidak patuh amanah maka kita akan terkucil," kata dia.
"Bagi saya apabila dalam rangka membela konstitusi partai membela prinsip perjuangan partai membela kebenaran dan keadilan saya tidak takut," kata dia.
"Saya ini orang pulau punya filsafat, jangan berumah di tepi pantai kalau takut dengan angin dan ombak," kata Emron, putra wilayah pesisir di Bangka Belitung ini.