TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi partai-partai Islam kembali mengemuka usai pemilihan legislatif 2014. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap menjadi penggerak koalisi tersebut.
Partai Amanat Nasional (PAN) yang berbasis kader umat Islam ikut angkat bicara mengenai wacana tersebut. Wakil Ketua Umum PAN, Dradjad Wibowo, mengatakan ada momentum bagi partai-partai Islam untuk berkoalisi.
Partai Islam, kata Dradjad, yang diprediksi akan hancur bahkan tidak lolos ke Senayan, ternyata malah perolehan suaranya meningkat.
"Jumlah suara dan kursinya diperkirakan lebih dari 30 persen. Lebih besar dari masing-masing PDIP, Golkar, Gerindra atau Demokrat," kata Dradjad kepada Tribunnews.com, Minggu (13/4/2014).
Ia mengatakan secara teoritis bila berkoalisi maka akan menjadi kekuatan politik yang sangat diperhitungkan, baik untuk pilpres maupun di Senayan nanti.
Namun, koalisi tersebut bukan tanpa hambatan. Dradjad mengatakan hingga saat ini partai-partai Islam belum punya kesamaan misi dan agenda politik.
"Masing-masing masih mempunyai misi dan agenda politik sendiri, yang bahkan kadang-kadang bertabrakan. Jembatan untuk membentuk koalisi ini belum terbangun. Kalau jembatan tersebu sudah mulai terbangun, bisa saja koalisi itu terwujud," tuturnya.