TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PPP, Emron Pangkapi, menolak langkah partainya yang dikomandai ketua umum Suryadharma Ali berkoalisi ke Partai Gerindra dan mendukung pencapresan Prabowo Subianto.
Sebab, langkah tersebut tidak sesuai dengan hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP di Bandung, Jawa Barat, pada 7-8 Februari 2014 lalu.
"Keputusan apapun soal partai harus tunduk pada keputusan Mukernas, itu untuk urusan koalisi," ujar Emron saat berbincang dengan Tribun, Jumat (18/4/2014).
Mukernas PPP di Bandung saat itu memutuskan, Suryadharma Ali sebagai capres dari PPP. Ada enam nama bakal cawapres yang muncul saat itu untuk mendampingi Suryadharma Ali, seperti Joko Widodo, Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa, dan tidak ada nama Prabowo Subianto. Dan untuk merubah hasil Mukernas tersebut harus ada revisi atau evaluasi yang dilakukan dalam Mukernas III.
Emron mengaku tengah berada di Lembang, Bandung saat Suryadharma Ali bersama beberapa pengurus bertemu Prabowo Subianto di kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat siang dan memutuskan dukungan pencapresan Prabowo.
"Besok saya kembali ke Jakarta dan akan saya jelaskan secara detail tentang ini," tukasnya.