TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP di kantor DPP PPP, Menteng, Jakpus, terus berlangsung hingga Minggu (20/4/2014) dini hari.
Sementara, sejumlah aparat kepolisian terus berjaga-jaga membentuk pagar betis untuk menghalau upaya paksa aksi belasan simpatisan PPP yang menolak Rapimnas.
Pantauan Tribun, puluhan peserta dan pimpinan rapimnas masih terus saling memaparkan pandangannya di ruang rapat, lantai 3 kantor DPP PPP. Sementara, belasan simpatisan juga terus berteriak-teriak dari arah bawah atau depan lobi kantor DPP PPP.
Rapimnas itu sendiri tidak dihadiri oleh Suryadharma Ali selaku ketua umum partai kendati pihak kesetjenan partai telah mengundangnya. Akhirnya, Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi mengambil alih posisi Suryadharma Ali untuk memimpin rapimnas tersebut.
Diberitakan, PPP dengan 'motor' Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi dan Sekjen M Romahurmuziy 'terpaksa' menggelar Rapat Pimpinan Nasional di kantor PPP, Jakarta, pada Sabtu (19/4/2014) malam, karena adanya manuver politik Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, yang hadir di kampanye Pileg Partai Gerindra, memecat sejumlah pengurus dan secara pihak melakukan Rapat Pengurus Harian (RPH) yang memutuskan koalisi ke Partai Gerindra dan dukungan pencapresan Prabowo Subianto.
Hasil Rapat Pengurus Harian (RPH) yang dipimpin oleh Sekjen M Romahurmuziy memutuskan, bahwa langkah-langkah politik yang dilakukan oleh Suryadharma Ali itu melanggar AD/ART dan sejumlah keputusan partai.
Ada dua agenda utama yang akan dibahas dalam Rapimnas, yakni evaluasi hasil Pileg dan evaluasi konflik internal partai.