TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal mengatakan presiden terpilih pada pemilu 2014 harus pro bisnis.
Ditegaskan Dino, kemajuan ekonomi suatu negara tergantung pada sektor swasta. Oleh karena itu, hambatan hambatan yang menghambat bisnis sektor swasta harus segera diatasi.
Pernyataan tersebut dikatakan Dino pada pertemuan dengan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Tengah di Semarang, Senin malam (21/4/2014).
Ke depan, Dino menambahkan, Indonesia harus menjadi negara yang paling mudah, paling murah dan paling cepat bagi sektor swasta untuk mengembangkan usahanya.
Ia juga mengusulkan agar pemerintah perlu membentuk unit khusus untuk mengatasi sengketa perdagangan luar negeri.
Dalam kesempatan tersebut, Dino juga menampung keluhan keluhan pengusaha muda terkait bisnisnya, salah satunya adalah implementasi program Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 yang semakin dekat.
"Implementasi MEA 2015 jangan membuat Indonesia hanya menjadi pasar bagi produk negara negara luar saja," kata Sekretaris Umum HIPMI Jateng Arnas Asmara.
Sedangkan Wakil Ketua Umum HIPMI Jateng Reza Tarmizi mengeluhkan sulitnya produk Indonesia memasuki pasar Amerika Serikat.
"Amerika dikenal negara yang sangat susah dimasuki produk kita. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi, seperti sertifikasi," tuturnya.