Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yessy Gusman, aktris senior yang ikut berlaga dalam Pemilu 2014 untuk DPR RI, mengaku mendapat tawaran untuk "belanja suara".
Namun, Yessy yang maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengungkapkan, tidak tergiur melakukan hal tercela seperti itu.
"Saya sementara ini baru memeroleh 18 ribu suara, kalau tidak ada perubahan signifikan, saya tidak bakal lolos. Tapi, saya tidak mau membayar seseorang untuk mendongkrak data perolehan suara atau 'belanja suara'," tutur Yessy Gusman kepada Tribunnews.com, Rabu (23/4/2014).
Ia menuturkan, seusai hari pemungutan suara, ada seseorang yang menawarkannya untuk "belanja suara" sehingga mencukupi kuota demi menjadi wakil rakyat di tingkat nasional.
"Saya tahu sosok yang menawarkan itu, memang memiliki kapasitas untuk melakukan manipulasi. Tapi, ketika itu, langsung saya tolak, karena tidak mau menyakiti hati rakyat," tuturnya.
Aktris yang menjadi bintang sejak era 1970-an ini mengatakan, dirinya juga tidak bisa berbuat banyak kalau suara pemilihnya diambil secara ilegal oleh caleg yang "belanja suara".
Pasalnya, Yessy mengaku tidak memiliki banyak dana untuk menyewa saksi agar bisa memantau perolehan suaranya di 8.800 tempat pemungutan suara (TPS).
"Tidak semua TPS ada saksi yang saya pekerjakan sendiri. Saya serahkan kepada partai saya dan KPU saja," tandasnya.