TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seluruh kandidat presiden yang bertarung di pilpres 9 Juli 2014 mendatang diminta mengutamakan pembangunan akhlak guna membentuk karakter bangsa. Langkah itu perlu dilakukan karena sebagian rakyat Indonesia kian menjauh dari falsafah dan dasar negara dalam bentuk Pancasila. Arus modernisasi yang diikuti westernisasi membuat bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya sebagai sebuah bangsa.
“Tidak adanya pembangunan karakter bangsa di Indonesia membuat kita masih menjadi negara terjajah hingga saat ini,” ujar Ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Chriswanto Santoso dalam pernyataannya, Senin(12/5/2014).
Pembangunan karakter dan moral bangsa ini menurut DPP LDII tak boleh sekadar retorika atau wacana. Namun, seharusnya dipraktikkan alias membumi.
“Bahkan produk UU pascareformasi menguntungkan pihak asing,” ujar Chriswanto.
Calon eksekutif dan legislatif masa mendatang, ujarnya, harus mampu mengevaluasi berbagai perundangan yang justru bertentangan dengan tujuan pendirian NKRI. DPP LDII dalam Rapimnas kali ini mengharapkan presiden dan legislator yang baru nanti memperhatikan dan memperjuangkan lima sektor.
Sektor yang harus diutamakan di perwujudan bidang kedaulatan pangan dan energi, kedaulatan finansial, kedaulatan teritorial, dan kedaulatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
“Kedaulatan menjadi sangat penting karena pascareformasi, iptek termarjinalisasi oleh hiruk pikuk politik. Padahal negara yang baru maju seperti Indonesia dihargai bukan karena demokrasinya tapi karena kemampuan iptek-nya. Proses demokrasi tanpa penguasaan teknologi, negara akan sulit mensejahterakan rakyatnya,” ujar Chriswanto.
Dalam Rapimnas DPP LDII yang akan berlangsung 13-15 Mei besok di Balai Kartini, Jakarta, agenda untuk mewujudkan kelima sektor tadi bakal disodorkan para capres yang diagendakan hadir. Seperti capres PDI Perjuangan Joko Widodo serta capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Selain dihadiri kedua capres tersebut Rapimnas DPP LDII juga dihadiri oleh Ketua KPK Abraham Samad yang akan menjelaskan mengenai pemberantasan korupsi di Indonesia. Pembicara lainnya yang juga akan hadir antara lain Menteri Agama Suryadharma Ali, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
Rapimnas LDII juga akan diisi penandatanganan MoU antara TNI dan LDII dalam hal pembangunan karekter Bangsa,peningkatan pembinaan rasa cinta NKRI dan perbaikan sarana ibadah di daerah terpencil.