TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin melihat skenario politik yang dimainkan oleh Jusuf Kalla (JK) dan Golkar kali ini persis seperti dipraktikkan pada Pemilu 2004 lalu, yaitu politik dua kaki.
Saat itu, secara formal Golkar mengusung pasangan Wiranto-Salahudin Wahid. Tetapi diam-diam Golkar ikut menyukseskan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-JK. Setalah JK terpilih menjadi Wapres, maka kursi Ketua Umum Golkar direbut oleh JK.
Sehingga, menurut Said, dalam konteks pertarungan strategi politik, bisa dikatakan Golkar adalah pemenangnya.
"Mereka pada akhirnya bisa masuk ke kubu Jokowi, tetapi juga ada didalam kubu Prabowo. Mau Jokowi ataupun Prabowo yang memenangkan Pilpres, Golkar tetap akan masuk dalam pemerintahan mendatang," ujar Said saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (19/5/2014).
Lebih jauh dia ungkapkan, tepat, dua prediksi dirinya sebelumnya terkait JK yang akan dipilih oleh poros PDI-P daripada Abraham Samad. Pun begitu dengan Golkar yang akan bergabung ke poros Gerindra apabila JK dipilih sebagai pendamping Jokowi.
"Pada beberapa waktu lalu saya mengatakan JK lebih berpeluang dipilih menjadi pendamping Jokowi dibandingkan dengan Abraham Samad karena beberapa alasan," tuturnya.
Pertama, jelas dia, karena lobi dan dukungan politik pendukung JK kepada Megawati lebih kuat daripada Samad.
Kedua, JK juga lebih siap dibandingkan Samad dalam soal pendanaan Pilpres, karena dia adalah pengusaha besar dan didukung pula oleh sejumlah konglomerat, sementara Samad duitnya cekak dan cenderung dimusuhi oleh konglomerat.
Ketiga, poros PDI-P memperhitungkan kelebihan lain yang dimiliki oleh JK terkait peluang bagi mantan wapres itu untuk menarik dukungan Golkar di parlemen apabila Jokowi-JK memenangkan Pilpres.
"Pada bagian lain saya juga sudah memperkirakan bahwa pada akhirnya secara formal Golkar akan mendukung Gerindra apabila JK dipilih sebagai pendamping Jokowi, tetapi secara diam-diam nantinya Golkar akan ikut ambil bagian menyukseskan pasangan Jokowi-JK," ucapnya.