TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal capres dari Partai Gerindra dan parpol pengusung, Prabowo Subianto, mendatangi kediaman Rhoma Irama di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Selasa (20/5/2014), usai pendaftaran capres-cawapres di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat.
Wajah Prabowo tampak sumringah saat keluar dari rumah sang Raja Dangdut itu. Hal yang sama terlihat dari wajah Rhoma.
Yah, Prabowo mengaku baru saja mendapat dukungan dari sang Raja Dangdut untuk pencapresan dan kampanyenya nanti.
Menurut Prabowo, sebetulnya dirinya dan Rhoma adalah teman lama yang lama tidak berjumpa karena kesibukan masing-masing.
Menurutnya, kesepakatan dukungan dari Rhoma bisa tercapai karena sama-sama prihatin dengan nasib bangsa dan ingin memperbaikinya.
Adik Prabowo sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo yang ikut mendampingi pertemuan tersebut menyatakan, tidak ada 'deal-dealan' jatah kursi atau jabatan tertentu untuk Rhoma Irama dalam kesepakatan dukungan ini.
"Tidak ada deal, ini saksinya ada, rohaniwan semuanya ada. Benarkan Pak habib," ujar Hashim seraya menunjuk seorang habib di sampingnya.
Diberitakan, Prabowo Subianto selaku bakal capres kerap mengatakan tidak ada kesepakatan atau 'deal' bagi-bagi kursi atau politik uang saat mendapat dukungan pencapresan dari lima ketua umum parpol pengusung awal.
Namun, Prabowo baru mengakui menjanjikan jabatan penting di kabinet kelak untuk Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), setelah terjadi kesepakatan dukungan dari parpol pemenang kedua Pileg tersebut di rumah Ical, Jakarta, Senin (19/5/2014) petang.
Tugas dari posisi yang akan ditempati oleh Ical jika Prabowo kelak terpilih menjadi presiden itu, yakni membantu presiden dan wapres di bidang perekonomian dan kesejahteraan.
Sementara itu, diketahui mulanya Rhoma Irama adalah caleg dari PKB sekaligus tokoh yang kerap disebut sebagai salah satu bakal capres dari partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu selama proses Pileg 2014.
Namun, setelah memasuki penjajakan koalisi dukungan untuk Pilpres, PKB justru menyatakan dukungan kepada capres-cawapres dari PDIP dan parpol pengusung, Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Rhoma pun mengakui perbedaan orientasi pilihan bakal capres-cawapres itu menjadi salah satu penyebab dirinya mencabut dukungan dari PKB.
Hashim tak setuju bila pihaknya dinilai sekadar memanfaatkan pengaruh Rhoma Irama selaku Raja Dangdut dan dakwah atau 'Rhoma Effect' demi tujuan Prabowo menjadi presiden seperti dilakukan PKB saat Pileg.
"Bukan memanfaatkan. Ini Pak Haji ikhlas mendukung Prabowo karena satu kawan lama, punya visi misi yang sama dan ada keprihatinan yang sama," kata dia.
Dikonfirmasi terpisah tentang ada tidaknya tawaran kursi menteri, Rhoma mengaku saat ini dirinya hanya ingin membantu memenangkan Prabowo-Hatta menjadi presiden dan wakil presiden. Ia belum mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya kelak.
"Yang pasti, kita berjuang bersama dulu bagaimana memenangkan Pilpres ini. Sementara begitu, next belum tahu," kata Rhoma.(Abdul Qodir)