TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Suaidi Marasabessy memilih mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Padahal hasil Rapimnas Demokrat menghasilkan keputusan partai tersebut netral pada pemilihan presiden 2014.
Anggota Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok menyayangkan sikap Suaidi. Ia meminta Suaidi tidak terburu-buru dalam menentukan sikapnya. "Mestinya menunggu kampanye dahulu," kata Mubarok ketika dikonfirmasi, Kamis (22/5/2014)
Mubarok mengatakan persoalan Suaidi yang mendukung Jokowi berbeda dengan Anies Baswedan. Peserta Konvensi Anies Baswedan juga dikabarkan merapat ke kubu Jokowi-JK.
"Kalau Anies bukan kader, ia merdeka," tutur Mubarok.
Mubarok menyebut hasil Rapimnas memperlihatkan Demokrat cenderung ke Prabowo Subianto. "Tidak ada satu pun suara Rapimnas ke Jokowi," katanya.
Mubarok menjelaskan 21 persen kader menginginkan koalisi dengan Golkar kemudian 22 persen mengarah ke Prabowo sedangkan sisanya memilih netral.
"Oleh karena itu Pak SBY ambil netral," ujarnya.
Mengenai sanksi yang akan diterima Suaidi, Mubarok memastikan ada. Namun hanya sebatas peringatan saja.
"Mungkin Pak Suaidi salah tafsir terhadap Pak SBY. Dikira SBY enggak suka Prabowo soal penyitaan aset asing itu. Padahal Prabowo membantah," kata Mubarok.