News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Juru Bicara Klarifikasi Video JK di Youtube

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal cawapres dari poros PDIP, Jusuf Kalla membuka rapat koordinasi Seknas Jokowi di Jakarta Pusat, Minggu (25/5/2014). Rapat yang dihadiri perwakilan Seknas dari seluruh Jawa ini untuk menyatukan strategi pemenangan pasangan Jokowi-JK pada pilpres Juli mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Husain Abdullah, Juru Bicara Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berpendapat kampanye negatif tidak akan pernah membawa berkah.

"Upaya upaya penyesatan dengan memanipulasi informasi seperti penyebaran pernyataan JK di Youtube tentang Jokowi, adalah bagian dari usaha putus asa tersebut," kata Husain dalam keterangannya ke Tribunnews.com, Minggu (25/5/2014).

Dia menanggapi soal video pernyataan JK mengenai Capres Jokowi yang beredar di Youtube.

"Komentar Pak JK itu sudah lama, ketika satu-dua bulan Jokowi jadi gubernur DKI. Waktu itu nama Jokowi dengan cepat masuk bursa Capres, sehingga mengundang perhatian," kata Husain.

Menurut dia, kalaupun pernyataan itu benar atau bukan editan yang dimuat sepenggal sepenggal, maka pernyataan tersebut saat ini sudah tidak relevan lagi.

"Situasi ketika Jokowi baru menjabat Gubernur DKI, dengan prestasi yang dicapainya sekarang setelah hampir dua tahun menjabat, harus diakui secara jujur sudah sangat berubah atau berbeda dibanding dengan saat baru dua bulan menjabat. Coba Anda tanya sekarang JK bagaimana pendapatnya tentang Jokowi, tentu berubah seiring dengan capaian prestasi Jokowi," kata dia.

Satu hal yang pasti, menurut Husain, JK tidak pernah meragukan kualitas Jokowi, sehingga JK orang pertama yang mengusulkan kepada Megawati Soekarnoputri untuk diusung PDIP jadi calon gubernur DKI.

"Sebab menurut JK, dosa sosial Jokowi lebih rendah dari amal sosialnya. Jadi Jokowi adalah orang baik, tidak punya banyak dosa sosial. Sehingga layak menjadi pemimpin," kata dia.

Menurut Husain, tetapi namanya juga negative campaign, ya tujuannya hanya untuk menjelekkan saja. Sehingga tidak layak dijadikan rujukan.

"Tentu patut disesalkan praktek-praktek kampanye seperti ini karena menggerogoti kedewasaan dan akal sehat dalam berpolitik. Masyarakat jangan pernah percaya apalagi mengambil tindakan emosional bila menemukan negatif campaign yang gencar diarahkan kepada pasangan Jokowi- JK," kata dia.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini